Dua Program Andalan Sabet Top 99 Inovasi Pelayanan Publik

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Heru Tjahyono berfoto bersama dengan jajarannya di stan pameran Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Heru Tjahyono berfoto bersama dengan jajarannya di stan pameran Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim.

Pemprov, Bhirawa
Dua Program andalan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur mendapat apresiasi nasional dalam ajang Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 yang digelar kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dua program tersebut adalah ‘Underwater Restocking’ dan ‘Menjebol Dokumen Kapal’.
Kementerian PAN-RB menjadikan dua program pelayanan tersebut dalam nominasi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Nasional 2016 bersama program Jatimnomics yang digagas Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Top 99 Inovasi pelayanan publik tersebut ditampilkan dan di paparkan dalam acara Simposium yang dihadiri Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi bersama instansi seluruh Indonesia di Surabaya 31 Maret – 2 April 2016.
Menteri Yuddy mengatakan, Pelayanan Publik yang bagus akan diakui secara nasional dan diharapkan juga Internasional, sehingga bias menjadi pendorong arus modal ke Indonesia. “Dan secara bersamaan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Yuddy saat mengapreasi sejumlah program-program dari Pemprov Jawa Timur.
Sebelumnya Men PAN RB mengatakan, inovasi yang menarik yaitu Under Water Restocking yang dikembangkan Diskanla Jatim dan patut direplikasi. Inovasi ini merupakan pertama dan satu-satunya yang dilakukan oleh instansi pemerintah di Indonesia dengan membangun rumah ikan di dasar perairan serta menebarkan benih-benih ikan ke dalam rumah ikan.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak dari nelayan, tokoh masyarakat, LSM, penyelam, pemda, dan stakeholder lainnya. “Melalui inovasi ini, maka dapat membantu pengkayaan sumberdaya ikan di laut teritorial untuk meningkatkan populasi, penyediaan stok ikan, dan pelestarian sumberdaya ikan di laut teritorial,” katanya.
Diharapkannya, kegiatan ini akan dapat meningkatkan produktivitas perikanan dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian masyarakat, khususnya di wilayah laut teritorial di Jatim. “Inovasi ini juga berdampak pada kelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan/ekosistem dilaut teritorial serta meningkatkan pendapatan nelayan,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur Ir Heru Tjahjono memaparkan, program Underwater Restocking merupakan program keberlanjutan pemulihan stok sumberdaya ikan dengan cara membawa benih ikan ke area rumah ikan didasar laut sedalam 10-15 meter.
Sebelumnya, penebaran benih ikan diatas permukaan laut kurang signifikant, karena volume produksi atau tangkapan ikan nelayan masih menurun. Kualitas tangkapan ikan juga masih sangat rendah.
“Oleh karena itu, kita pakai cara baru. Sejak tahun lalu kita mulai program underwater restocking, selain menenggelamkan rumah ikan ditengah laut kita juga siapkan benih ikan untuk ditebarkan di dasar laut pula. Disini ekosistem sumberdaya ikan akan terjaga, karena yang mengawasi dan mengelola tidak pemerintah namun masyarakat akan menjaga dan mengawasi dengan sendirinya,” jelas Heru Tjahjono.
Inovasi yang disebut-sebut pertama kalinya di dunia ini, kata Heru, adalah cara yang dianggap efektif dalam meningkatkan sumber daya ikan yang akhir-akhir ini jumlahnya terus menurun. Apalagi penangkapan sumber daya ikan telah mengalami over fishing dan over exploited alias berlebihan.
Hal ini dibuktikan dengan volume produksi perikanan tangkap sejak 2009 menunjukkan grafik menurun. “Nah kami sudah mulai sejak akhir tahun kemarin, dengan menyalurkan hibah kolam pembenihan serta alat menyelam kepada kelompok nelayan di tujuh daerah dan Alhamdulillah hasilnya sekarang sudah cukup bagus. Masyarakat yang datang bisa turut menyebarkan benih ikan dengan menyelam ke dalam laut,” terangnya.
Heru juga menegaskan kalau pihaknya siap menerima provinsi lain yang ingin mereplikasi programnya tersebut. “Harapan kami, program ini bisa diikuti provinsi lain, dan kami akan siap membantu dan ilmu dengan sepenuhnya. Saya senang jika program ini bisa direplikasi ke provinsi lainnya dengan kondisi perairan yang sama yaitu di perairan yang tenang,” ujarnya.
Sedangkan untuk program inovasi pelayanan publik yang juga lolos Top 99 Nasional adalah “Menjebol Dokumen Kapal”. ‘Menjebol’ adalah Kepanjangan dari Menjemput Bola sebagai inovasi dan fasilitasi dalam pengurusan dokumen kapal penangkap ikan. Mulai dari percepatan, sertifikasi kelayakan kapan kerjasama dengan Dinas LLAJ Jatim dan Kantor ADPEL Tanjung Perak. “Sehingga nelayan di daerah yang punya kapal tidak perlu lagi datang ke Surabaya, petugas kita yang akan mendatangi, agar nelayan bisa tenang ketika melaut karena kapalnya sudah punya ijin lengkap,” jelas Asmuri Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur.
Beberapa jenis pelayanan yang dilayani di inovasi ‘Jemput Bola’ ini adalah pelayanan Dokumen Kapal mulai dari Surat ukur, Gros Akte, Pas Besar hingga sertifikat Kelaikan –Pengawakan. Kemudian Pelayanan perizinan.
Kemudian pelayanan perijinan usaha penangkan ikan berupa Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Ijin Penangkapan (SIPI) dan Surat Ijin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI). Semua proses perijinan itu, akan dilayani dengan cara mendatangkan petugas ke lokasi-lokasi terdekat dengan nelayan pada waktu yang sudah ditentukan.
Proses pelayanan perijinan usaha penangkapan ikan dan penyerahan dokumen beserta perijinan usaha penangkapan ikan dilakukan lokasi pendaftaran yang dekat dengan nelayan. “Dengan cara ini, Nelayan semakin terlayani. Misalnya, nelayan Tulungagung tidak perlu datang ke Pasuruan untuk mengurus ijin dokumen kapal, tapi petugas kami yang datang ke Tulungagung,” papar Asmuri.
Dengan cara-cara ini, lanjut Asmuri, peran Diskanla Pemprov Jatim sebagai pelayan masyarakat akan semakin maksimal. Dan Masyarakat luas akan merasakan manfaatnya dan terbantu untuk meningkatkan perekonomiannya. “Dengan dua model pelayanan tersebut, Kami optimis lolos di tahap Top 25 dan Insya Allah jadi juara di lomba inovasi ini,” yakinnya. [rac]

Tags: