Dua Siswa Kota Malang Ikuti UN Susulan

UNKota Malang, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas), tingkat SMA dan SMK di Kota Malang, nyaris tanpa masalah, dari 16.000 lebih siswa  SMA dan SMK di Kota Malang,  hanya dua orang saja yang harus mengikuti Unas susulan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah, kepada sejumlah wartawan di Balaikota Malang, Senin 20/4 kemarin mengutarakan, jika pelaksnaan Unas di Kota Malang berjalan dengan lancar, tanpa hambatan.
“Dari 16.000 lebih  siswa yang mengikuti Unas , hanya ada dua siswa yang harus mengikuti ujian susulan. Mereka terpaksa mengikuti ujian susulan lantaran sakit. Sedangkan pelaksanaan Unas susulan itu, akan dilaksanakan di SMAN 4 Malang pada tanggal  27 April mendatang,’tutur Zubaidah.
Diakui  Zubaidah meskipun  pelaksanaan Unas,  dengan  sistem online atau Computer Based Test (CBT) di Kota Malang, baru pertama dilakukan tidak ada kendala yang berarti.
Permasalahan teknis hanya menjadi satu-satunya kendala yang dialami sekolah dalam melaksanakan CBT, itupun hanya beberapa menit saja, ketika votase listrik turun. Tetapi  langsung bisa diatasi.
Meskipun demikian, pihaknya akan melakukan  evaluasi, agar kedepanya tidak ada persoalan yang  menganggu.”Hanya ada gangguan teknis saja, tapi langsung bisa teratasi, jadi tidak ada masalah,” kata Zubaidah.
Pada pelaksanaan Ujian Nasional tahun depan, setiap sekolah diminta untuk mempersiapkan hal teknis demi lancarnya pelaksanaan CBT. Pasalnya, Unas CBT di sejumlah sekolah sempat terganggu karena permasalahan daya listrik.
Nantinya, lanjut Zubaidah, setiap sekolah  harus bisa menyiasati dan menyiapkan daya listrik yang maksimal, karena listrik ini merupakan elemen penting dalam pepelaksanaa CBT.
Pihknya juga menyatakan, di Kota Malang juga tidak ada   indikasi kebocoran soal Unas. Bahkan dirinya menjamin jika di Kota Malang  semua siswa mengikuti Unas  dengan jujur.
“Saya yakin siswa di Kota Malang sudah pintar dan tidak tergiur dengan isu kebocoran maupun jual beli soal Unas . Apalagi saat ini Unas  bukan menjadi satu-satunya indikator kelulusan,” tandasnya..
Patut diketahui, peserta Unas  SMA dan SMK mencapai 16.066 siswa, namun yang mengikuti sistem CBT baru 6.000 siswa dan selebihnya Unas  dengan sistem manual atau Paper Based Test (PBT).
Terkait dengan target peringkat  lulusan pihaknya berharap ada peningkatan seperti yang disampaikan Walikota Malang Muhammad Anton, beberapa waktu yang lalu.”Tahun ini Unas tidak menjadi ukuran kelulusan siswa, tetapi bagaimanapun hasil terbaik tetap menjadi harapan kami,”tuturnya.
Diakui dia, jika proses Unas di Kota Malang mengedepankan, nilai-nilai kejujuran pada siswa. Sehingga berapapun nilai yang dia dapatkan merupakan nilai murni, hasil jerih payah para siswa.
“Hasilnya murni dari siswa. Namun kami yakin, para siswa di Kota Malang ini kualitasnya selalu menonjol. Ini dibuktikan dari banyaknya jumlah alumni SMA dan SMK di Kota Malang yang masuk diperguruan tinggi negeri ternama,”pungkasnya.[mut]

Tags: