Dua Terduga Teroris ”Serang” Maskas Kepolisian Tuban

Anggota Polres Tuban saat melakukan simulasi penanganan ancaman teroris dan bom ketika penyerangan di Mako. (khoirul huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Puluhan anggota yang berada di Mapolres Tuban, dibuat panik. Pasalnya, di Mapolres terjadi serangan dua pelaku teror dan kiriman tas yang diduga berisi bom (6/7). Informasi yang diterima Bhirawa pagi itu, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wib. Saat itu, ada dua orang yang mencurigakan mengendarai sepeda motor hendak masuk Mapolres Tuban, dan satu orang membawa tas ransel.
Karena mencurigakan, sepeda motor dihentikan oleh penjaga untuk dimintai keterangan identitasnya. Selanjutnya, satu pelaku turun untuk memberikan keterangan yang katanya mau mengurus surat kehilangan. Setelah itu, tiba-tiba satu pelaku mengeluarkan pisau dan melakukan penyerangan pada petugas penjaga. Mengetahui hal itu, petugas yang berjaga berusaha melakukan penangkapan terhadap pelaku dengan menggunakan tangan kosong, dan anggota provost langsung membunyikan lonceng tanda bahaya.
Sementara itu, satu pelaku lainnya berhasil menerebos pintu masuk di Mapolres Tuban dengan mengendarai sepeda motor. Oleh karenya petugas memberikan peringatan tembakan keatas, namun peringatan itu tidak dihindakana oleh pelaku. Puluhan anggota Brimob dengan senjata lengkap langsung keluar untuk mengamankan kondisi Mapolres dan pengejaran terhadap pelaku. Hingga akhirnya, anggota melepaskan tembakan kepada pelaku yang mengenai kakinya.
Tak hanya itu, anggota lalu lintas juga ikut mengamankan masyarakat dan mensterilkan Mapolres Tuban. “Kami informasi kepada seluruh anggota dan masyarakat agar menjauh dari lokasi karena kami indikasikan ada bom akan meledak,” kata seorang anggota Bimas melalui pengeras suara.
Ketegangan semakin terasa, ketika beberapa personil Brimob yang sudah memakai baju anti peluru, sambil membawa laras panjang juga ikut untuk mengamankan lokasi. Bahkan tim penjinak bom (Jibom) juga turun tangan untuk mengamankan tas ransel yang dibawa pelaku.
Sekirat 15 menit kemudian, tas yang diduga berisi bom itu berhasil diamankan dan dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa. Untuk satu pelaku yang terkena tembak, langsung diamankan petugas untuk mendapatkan perawat.
Namun, jangan mengira peristiwa itu sungguhan terjadi di Mapolres Tuban. Karena kejadian itu, hanya sebatas simulasi yang di lakukan anggota Polres setempat, untuk mengantisipasi adanya serangan teror yang dilakukan pelaku teroris. “Simulasi ini  untuk penanganan ancaman teror dan bom sudah kita lakukan dan berjalan dengan baik,” kata AKBP Fadly Samad, Kapolres Tuban (6/7).
Menurutnya, sebelum simulasi anggota sudah dibekali beberapa materi tentang penanganan untuk menguji kemampuan anggota. Di antaranya, tentang regulasi, taktik, dan pemahaman perundang-undangan  jika ada teror yang nyata mengancam markas Polres.
“Diharapkan dengan adanya simulasi ini, anggota tidak binggung dan tetep siaga ketika ada teror nyata. Karena tidak ada sesuatu yang instan, tetapi harus melalui proses latihan untuk kesiapan anggota,” jelas Kapolres Tuban. “Kita juga berharap dengan latihan ini semua anggota tahu tugasnya, dan tahu standar yang harus di lakukan ketika ada kejadian seperti itu,” punkas Kapolres Tuban. [hud]

Tags: