Dua Tim Jembatan UMM Sabet 4 Gelar Juara di KJI XIV Makassar

Dua tim UMM menerima penghargaan atas prestasi yang di capai

Kota Malang, Bhirawa
Nama Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggaung di penutupan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XIV dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) X di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PUNP), Ahad pekan kemarin.
Mengirim dua timnya untuk KJI, UMM berhasil menyabet Juara 1 kategori Jembatan Canai Dingin dan Juara 3 kategori Jembatan Busur.
Jembatan Canai Dingin yang diberi nama Tudang Sipulang ini memiliki keunikan berupa lendutan, atau perubahan rangka jembatan setelah diberikan beban, yang nilainya sangat kecil.
Menurut Andre Oktavian Wijaya, salah satu anggota tim Red Jaeger, Tudang Sipulang hanya menghasilkan lendutan sebesar 2.175 mm dari angka maksimal untuk lendutan 15 mm. Hasil itu sekaligus menjadikan Tudang Sipulang sebagai juara Jembatan Terkokoh.
“Karena setelah pengujian beban hidup di tengah bentang jembatan sebesar 400 kg, lendutan yang dihasilkan Jembatan Tudang Sipulung sangat jauh dari angka maksimal ledutan,” papar Andre.
Tak berhenti di situ, tim Red Jaeger juga meraih juara pada kategori K3 Terbaik. Hal tersebut, diakui Andre, karena kelengkapan papan-papan peringatan konstruksi beserta pakaian keamanan yang dikenakan oleh seluruh anggota.
Sementara itu, jembatan kedua dari Tim Naraya memiliki keunggulan sebagai jembatan ramah lingkungan. Diakui Harrys Purnama, jembatan yang ia rancang bersama dua anggota timnnya ini memasang panel surya pada ujung-ujung jembatan.
Panel surya ini dapat menjadi energi listrik penerangan jalan pada jembatan saat malam hari. “Keunikan yang dimiliki oleh jembatan ini adanya panel surya yang digunakan untuk mengaliri listrik untuk penerangan jalan di jembatan,” jelas Harrys.
Baru-baru ini juga, Fakultas Teknik UMM memenangi Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 di Universitas Negeri Padang. Mekatronic Team UMM menyabet Juara 1 dalam Kategori Urban Listrik. Sementara tim puteri, Srikandi Team, memenangi gelar Juara pada kategori Desain Estetika Terbaik.
Atas hasil tersebut, Rektor UMM Fauzan sangat mengapreasiasi capaian tersebut. “Saya sangat mengapreasiasi atas prestasi ini, semoga mereka semakin semangat untuk berkompetisi,” terang Fauzan.
“Raihan ini tentu tidak membuat kami puas. Kami akan terus mempersiapkan mahasiswa kami untuk terus bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Diungkapkannya, UMM punya cara sendiri untuk mengapresiasi tiap raihan prestasi yang didapat mahasiswanya. Hal itu, sambung Fauzan, sesuai dengan moto prestasi UMM, “Tiada prestasi yang tak dihargai” [mut]

Tags: