Dua Ustadz Muda Nasional Beri Tausiah Siswa Smamda

Ustadz Zamzam Zainal Muttaqin memberikan tausiahnya di hadapan keluarga besar SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, warga sekitar dan para siswa SMA di sekitar yang turut diundang pada Milad ke 44 Smamda. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Dua dai muda nasional yakni Ustadz Zamzam Zainal Muttaqin dan Ustadz Syamsudin Nur dihadirkan untuk memberikan tausiah memperingati Milad ke 44 SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya.
Menurut Kepala Smamda Surabaya, Ustadz Astajab, tujuan menghadirkan ustadz muda ini karena sasaran pemuda dan materi tausiah sesuai dengan persoalan yang dihadapi pemuda yakni sekitar persoalan pacaran dan lain – lain.
“Selama ini yang dihadirkan untuk memberikan tausiah dan kajian kebanyakan tokoh – tokoh masyarakat atau ustadz yang usianya jauh lebih tua dari pada para siswa. Tetapi untuk kali ini kami menghadirkan ustadz muda skala nasional yang usianya hampir sama dengan para siswa sehingga komunikasinya bisa sejalan dan lebih mengenah, karena ustadz muda ini lebih mengetahui persoalan para pemuda,” jelas Ustadz Astajab.
Pada pengajian yang mengambil tema ‘Behind The True Muslim’ itu. Ustadz Zamzam yang viral karena menikah diusia muda ini menjelaskan, pemuda zaman sekarang ciri – cirinya punya nyawa dan online. Mereka panik saat HP nya lowbat dan kuota habis. ”Serba panik kita, oh ternyata kota udah tergantung sama handphone,” ujarnya. Ustadz Zamzam juga menyoroti gaya hidup pemuda zaman sekarang. Menurutnya, pemuda boleh gaul, nongkrong, eksis di Instagram, main sosmed.
“Tapi gaul kita juga harus gaul ala Rasulullah. Gaul ala Rasulullah itu gaul yang saat adzan berkumandang kita menjawabnya. Shalat tepat waktu, salat berjamaah. Jadi kita harus panik kalau keimanan kita lowbat, mudahan – mudahan berkumpulnya kita di tempat ini dapat menambah keimanan,” ujar ustadz berusia 21 tahun ini.
Sementara itu, Ustadz Syamsudin Nur menjelaskan, orang sukses itu karena menemukan dua kuncinya. Pertama, pintar. Pintar dengan belajar untuk masa depan dengan menguasai ilmu yang dimiliki. Kedua, beruntung. Beruntung dengan diridhai Allah.
Menurut ustadz muda ini yang biasa tampil bersama Ustadz Maulana di acara Islam Itu Indah TransTV. Dirinya, bisa berdiri di Smamda ini bukan karena pintar tapi karena ridha Allah yang didapatkan melalui ridha orang tua.
Ustadz menjelaskan, saat remaja dia ingin beli Sepeda Motor Ninja. Ternyata ayahnya lebih suka dirinya naik haji daripada beli motor. Maka uang yang ditabung dimasukkan oleh ayahnya untuk ongkos naik haji. Meski sempat marah kepada ayahnya. Tapi kemudian dia menemukan hikmah atas keputusan ayahnya itu.
“Jika waktu itu ayah tidak mendaftarkan saya untuk haji, mungkin saya tidak akan bisa masuk TV untuk mengisi tausiah bersama Ustadz Maulana,” terangnya. [fen]

Tags: