Dubes Indonesia untuk Austria Pantau Penanaman PVU

Dubes Indonesia untuk Austria dan Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir Batan, serta Wabup mengamati padi Sidenuk. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Dubes Indonesia untuk Austria Dr Darmansjah Djumala dan Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), Hendik Winarko didampingi Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin melihat hasil ujicoba penanaman Padi Varietas Unggul (PVU) Sidenuk dan Mukibat (Si Dedikasi Nuklir dan Mutan Unggul Kiradiasi Batan) di Dusun Banar, Desa Pinang, Kec Wonoayu, Kab Sidoarjo, Selasa (23/7) kemarin.
Dubes Indonesia untuk Austria dan Deputi Batan, serta Wabup Nur Ahmad mendapatkan penjelasan dari para petani. Bagaimana hasilnya dan suka dukanya menanam PVU ‘Sidenuk dan Mukibat’ itu. Salah satu kelompok tani, Rojiun, mengaku ‘Sidenuk’ hasilnya sangat bagus sekali, bahkan padi ini sangat kurang daunnya, sehingga yang tampak di atas hanya padinya. Sehingga sering menjadi sasaran burung untuk menyerbunya.
”Kami menanam Sidenuk dalam satu hektar bisa menghasilkan padi sektiar 12,8 ton. Ini betul-betul luar biasa. Selain itu rasanya juga enak tidak kalah dengan padi-padi yang kualitas standar. Dalam satu bulir padi isinya bisa mencapai sekitar 400 butir. Terus harganya juga lumayan tinggi, harga sawah mencapai Rp10 ribu, padahal padi – padi biasa harganya kisaran Rp5 ribu,” jelar Rojiun yang telah berhasil mempraktekkan penanaman Sidenuk.
Sementara itu, Abdul Kholik warga setempat mengaku kalau pihaknya juga terus melakukan pembenihan padi. Dari hasil tanam yang luasnya sekitar 3,5 hektare di Dusun Banar ini dalam 1 rumpun bisa mencapai 39 batang. ”Dari 39 batang itu yang berhasil tumbuh atau berbuah padi sebanyak 33 batang, dan yang tidak berhasil buah hanya 6 buah. Ini berarti sangat bagus sekali untuk terus dikembangkan,” jelas Abdul Kholik.
Melihat kondisi ini Dubes Darmansyah Jumala sangat senang sekali melihat hasil dan antusias warga Sidoarjo. Sehingga pihaknya akan mengevaluasi dan melihat hasil implementasi aplikasi nuklir kedalam tanaman padi di Sidoarjo. ”Hasilnya bagus sekali, dan akan menjadi bekal kami untuk mempromosikan forum dunia, di PBB dan di Wina Austria. Petani yang berhasil ini akan melakukan testimony di hadapan forum dunia,” jelasnya.
Sedangkan, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menambahkan, hasil ini nantinya akan dievaluasi, kalau hasilnya bagus dan ini akan ditunjukan kepada dunia bahwa Sidoarjo telah berhasil menanam padi dengan teknologi nuklir. ”Semoga nanti ada petani yang terpilih menjadi wakil Sidoarjo di PBB,” jelasnya.
Jadi penanaman ini sudah dilakukan di 21 titik lokasi dan merata di 17 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Sidoarjo. ”Luas seluruhnya ada sekitar 64 hektar tahun ini. Setelah mendapat cerita para petani yang telah berhasil menanam padi itu. Tentu saja pemerintah akan terus membantu untuk mengembangkan. Kebutuhan pembenihan, pengairan dan sarana lainnya tentu akan terus kita perhatikan,” pungkas Nur Ahmad Syaifuddin. [ach]

Tags: