Dugaan Sementara Kematian Bripka Teguh Akibat Depresi

Prosesi upacara pemakaman secara militer di tanah kelahiran Almarhum Bripka Teguh Dwiyatno di Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Setiba di Tanah kelahiranya sekitar pukul 07:00 Wib, Bripka Teguh Dwiyatno (45)  Anggota Brimob yang bertudas di Polda Jawa Barat asal Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban yang meninggal dunia dengan luka tembak di kepala hari Senin (15/5) lalu,  langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
“Saya dan keluarga lain kaget, setelah menerima kabar kalau Teguh meninggal,” kata Paman almarhum, Prawi (70) di rumah duka (16/5).
Selama 23 tahun bertugas sejak tahun 1994, Almarhum Bripka Teguh Dwiyatno tidak pernah mengeluh sakit atau bermasalah dengan sipapun. Sampai sekarang dia tidak percaya, kalau keponakan kesayangannya menghembuskan nafas terakhir di Asrama Brimob Kompi I Batalyon A Resimen III Kedaung, Pemulang, Tangerang Selatan.
“Belum tau kenapa sampai ada peluru di atas pelipis kanan tembus ke belakang kiri kepalanya,” tutut Prawi danm tampak matanya berkaca-kaca.
Seingatnya, Almarhum Bripka Teguh pulang terakhir tanggal 1 Mei 2017 kemarin, bertepatan dengan 40 hari meninggalnya neneknya. Kala itu, almarhum yang meninggalkan dua anak dan seorang istri tidak cerita apapun.
Bahkan hari Minggu (14/5) sekitar pukul 16:00 WIB, Teguh juga sempat berbincang asyik dengan anak istri dan sanak familinya melalui telepon. Tak disangka hari Senin (16/5), istri Teguh, Dahlia Indah Puspita menelepon pamannya yang ada di Surabaya kabar duka tersebut.
Baru kemudian pihak keluarga menerima kabar sekitar pukul 08:00 WIB. Seketika itulah, isak tangis menyelimuti keluarga besar Almarhum Bripka Teguh.
“Dia anak yang baik, informasi dari temannya selama bertugas Teguh dikenal patuh dan sangat disiplin,” terangnya.
Sementara, ayah kandung Bripka Teguh, Ruslan (70), mengaku, sebelum almarhum meninggal telah mendapatkan firasat. Hanya saja tidak mengira kalau firasat itu, menjadi tanda akhir hidup putranya yang kedua.
Firasat pertama, Ruslan saat duduk di rumah tiba-tiba dijatuhi cicak. Kedua palu miliknya dipinjam tetangganya, dan lama tidak dikembalikan.
“Dua firasat itu yang dirasakannya sebelum ada kabar duka dari Jakarta,” sambungnya dengan nada lirih.
Setelah ini, Ruslan berjanji bakal merawat dua cucunya yang merupakan anak Bripka Teguh. Pertama Bintang Avansa (19) lulus SMA, kedua Surya (4) yang saat ini masih sekolah di Paud.
Seperti diketahui, dari Jakarta jenazah langsung diterbangkan ke Surabaya sekitar pukul 20:00 WIB. Tiba di rumah duka sekitar pukul 01:30 WIB. Pemakamannya dilakukan sekitar pukul 09:00 WIB, dengan upacara militer yang diikuti Brimob Polda Jatim dan pejabat tinggi Polres Tuban
Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto dalam siaran resminya di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin (15/5) kemarin, menduga kematian anggota Brimob Bripka Teguh Dwiyatno terkait insiden tanggal 3 Mei 2017.
Waktu itu, salah satu latihan menembak yang ditangani Bripka Teguh adalah latihan yang mengakibatkan rumah Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwani tertembak.
“Dia bagian logistik yang mengurusi bagian perbekalan senjata peluru dan lain-lain,” ujar Brigjen Rikwanto (16/5).
Brigjen Rikwanto menjelaskan, rumah Jazulli berada sekira 250 meter dari lapangan tempat latihan menembak tersebut. Akibat kejadian itu, Bripka Teguh pun diperiksa.
Teguh diperiksa dengan intens apa yang menjadi tanggung jawabnya. Diduga karena terjadinya peristiwa tersebut, yang bersangkutan diperiksa dalam kaitan tanggung jawabnya, korban menjadi stres dan mengakibatkan korban diduga melakukan bunuh diri.
Sehingga untuk sementara, polisi menyimpulkan, Bripka Teguh bunuh diri karena merasa bersalah dan bertanggung jawab atas kejadian di rumah Jazuli.
Salah tembak ke rumah Jazuli tidak menimbulkan korban. Hanya mengenai kaca jendela yang membentuk lubang kaca bekas tembakan.
Pada waktu ditemukan sudah tergeletak dan darah mengalir di sekitar kepalanya. Saat diteliti dan ditemukan ada luka tembak di kepalanya, dan itu yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Almarhum Bripka Teguh merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Ruslan (70) dan Kasiati (63). Kakaknya bernama Titik Kusmiyati Ningsih (49), dan adiknya Sri Prawaningrum (21).
Almarhum meninggalkan dua anaknya, Bintang Avansa (19) lulusan SMA, Surya (4) masih Paud, dan istrinya bernama Dahlia Indah Puspita (40). (hud)

Tags: