Dukung KH Syaikonah Muhammad Kholil dapat Gelar Pahlawan Nasional

RBH Fathorrahman MA (kopiah putih) saat memimpin sebuah acara sosial keagamaan di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Usulan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur yang memasukkan KH Syaikonah Muhammad Kholil mendapatkan gelar pahlawan nasional mulai mendapatkan dukungan dari masyarakat Situbondo Minggu (21/3).

Salah satu buktinya mendapatkan dukungan dari RBH Fathorrahman MA, warga asal Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Kebetulan, keluarga besar pria yang aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di Kota Bumi Salawat Nariyah itu berasal dari Madura.

Dalam pandangan Fathorrahman, sosok KH Syaikonah Muhammad Kholil sudah layak menyandang gelar pahlawan nasional seperti yang diraih KHR As’ad Syamsul Arifin, pengasuh pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah (PPSS) Sukorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Selain memiliki jasa besar dalam bidang keagamaan, sosok kiai besar asal Madura itu, juga dikenal sebagai guru dari para kiai kharismatik di Tanah Air.

“Beliau merupakan tokoh besar yang dimiliki Jawa Timur. Jadi usulan menjadi pahlawan nasional sudah pas di sandang KH Syaikonah Muhammad Kholil,” ujar Fathorrahman.

Menurut Fathorrahman, Mbah Kholil Bangkalan, dikenal getol memperjuangkan nasionalisme Indonesia dan cinta tanah air melalui jalur pendidikan di pesantren. Tak cukup itu, imbuh dia, Mbah Kholil juga sangat dikenal sebagai sosok kiai yang gigih menjalin hubungan antar ulama di nusantara serta ulama dengan ulama yang ada di kawasan Timur Tengah.

“Mbah Kholil Bangkalan itu juga kesohor menjadi pendidik para kiai, yang namanya terkenl di Indonesia. Mbah Kholil juga dikenal mendidik para santri dengan jalan tasawuf dan mengintegrasikan fiqih dengan tarekat,” papar Fathorrahman.

Masih kata Fathorrahman, sosok nama Mbah Kholil di Kota Santri Situbondo sudah sangat meluas sejak puluhan tahun silam. Ini karena, banyak kiai kharismatik yang ada di Kota Situbondo menimba ilmu di pesantren Mbah Kholil Bangkalan Madura.

Misalnya saja, KHR Asad Syamsul Arifin pengasuh PPSS di Sukorejo Situbondo, juga dikenal sebagai murid Mbah Kholil Bangkalan.

“Ya benar KHR Asad pernah menimba ilmu kepada KH Syaikonah Muhammad Kholil Bangkalan,” kupas Fathorrahman.

Informasi yang berhasil dihimpun Bhirawa menyebutkan, untuk penganugerahan gelar pahlawan nasional harus mengikuti berbagai tahapan dan jenjang tertentu. Diantaranya, pertama memalui proses dari TP2GD Kabupaten/Kota, lalu berlanjut ke TP2GD Provinsi dan bersambung ke TP2GP Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Baru langkah terakhir berlanjut ke pembahasan dan pemberian gelar kepahlawanan yang diputuskan oleh Dewan Gelar bersama Presiden RI, Joko Widodo. [awi]

Tags: