Dukung PJJ, Indosat Ooredoo Menatap Masa Depan Bersama Pelajar

Yuliani saat mendampingi putranya dalam proses pembelajaran online.

Pendidikan sangat penting untuk kita tempuh guna mempersiapkan kehidupan di masa mendatang. Namun di masa pandemi Covid-19 ini membuat dunia pendidikan menjadi berubah, yang biasanya bertatap muka kini harus melalui sistem pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau online.

Achmad Tauriq/Harian Bhirawa

“Antara senang dan repot, sudah hampir 10 bulan ini saya mendampingi anak saya dalam proses pembelajaran dengan sistem online di rumah,” ungkap Yuliani, salah satu ibu rumah tangga di Sukomanunggal, Surabaya.

Menurut Yuliani yang akrab di panggil Yuli, yang membuat repot baginya dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau online adalah paketan data internet dan selalu standby mendampingi putranya yang kini kelas III di SDN Sukomanunggal, Surabaya. Sehingga sering pekerjaan rumah yang harus dikerjakannya jadi terbengkalai.

“Awal pandemi sih, masih nyaman karena pembelajaran di rumah ini merupakan pengalaman baru. Namun di bulan ke dua saat pandemi ini baru terasa, suami kerja dikurangi maka otomatis gaji juga dipotong. Ditambah lagi harus beli paketan data untuk belajar online,” kata Yuliani yang juga berjualan pakaian secara online usai pabrik tempatnya bekerja di tutup akibat adanya pandemi Covid-19.

Sambil berharap pandemi segera berakhir, Yuliani pun menceritakan pengalamannya saat memilih operator selular mana yang tepat dan sesuai dengan isi dompet. “Semuanyakan harus diperhitungkan terutama untuk pembelian paket data. Jangan sampai beli murah tapi ditengah bulan tidak sesuai iklannya. Sambil diantar suami dan berunding di konter pulsa, akhirnya kami memilih Indosat Ooredoo,” ujarnya tersenyum.

Usai membeli dan mencoba paket data Indosat Ooredoo, hingga bulan ke 10 di masa pandemi ini ternyata Yuliani masih aktif menggunakannya. “Enak, lancar dan hemat, jadi bisa untuk belajar sekaligus untuk berjualan,” katanya.

Menurutnya, menggunakan kartu Indosat Ooredoo selain harganya terjangkau juga banyak promonya. “Harganya sangat terjangkau, selain itu juga banyak promonya apalagi unlimited free youtube. Jadi setiap bulannya cukup menyediakan dana rutin Rp 60 ribu untuk membeli paket data unlimited free youtube, sosmed Indosat selama satu bulan jadi lebih hematkan,” tuturnya.

Bahkan menurut Yuli begitu hematnya paket data Indosat, usai dipakai proses belajar daring anaknya pagi hingga sore hari ternyata malam hari paketannya masih bisa di gunakan lagi. “Alhamdulillah, seharian capek damping anak sekolah online. Malamnya paket data Indosat masih bisa digunakan untuk jualan online di sosmed,” ujarnya.

Sementara itu merujuk pada UU Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang,”.

Namun seiring dengan adanya pandemi Covid-19, Pemerintah pun menyerukan untuk membatasi pertemuan maupun bertatap muka khususnya dalam hal pembelajaran. Pembelajaran luar biasa dari situasi ini, bagaimana kita dipaksa mengenal pembelajaran daring, dipaksa rapat daring dan tidak boleh mudik. Semua membutuhkan kesabaran dalam menjalaninya.

Saat ini adalah situasi perang, sehingga bukan saatnya merengek tetapi saatnya bertahan untuk memenangkan pertempuran dengan sumber daya yang ada. Untuk kita harus memenangkan pertempuran ini guna menyelamatkan peradaban. Apapun yang kita miliki kita pertaruhkan.

Saat Ki Hajar Dewantara dengan Taman Siswanya yang miskin fasilitas tetap melangkah maju tegak bersama mencerdaskan anak bangsa untuk menyiapkan Indonesia Merdeka.

Dengan fasilitas yang serba minim dan di masa yang sulit, Ki Hajar Dewantara pun tak kenal lelah mencerdaskan generasi muda dengan memberikan pendidikan. Sesuai dengan pesannya, Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Artinya: di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan.

Untuk memenangkan perang tersebut, Indosat Ooredoo telah mendukung setiap langkah yang diambil pemerintah untuk penerapan program PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Dan sejak awal pandemi, Indosat Ooredoo ini telah menghadirkan beberapa program yang berlangsung hingga saat ini dan masih terus mengembangkan beberapa program lainnya untuk mendukung PJJ.

Bahkan Indosat Ooredoo telah menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam penyediaan kuota khusus untuk PPJ bagi mahasiswa, siswa dan pengajar.

Indosat Ooredoo juga bekerja sama dengan Kementerian Agama RI dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta sebagai bentuk kepedulian dalam memberikan kemudahan konektivitas pembelajaran daring.

Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena mengungkapkan sejak awal pandemi, Indosat Ooredoo telah berinisiatif memberikan program yang membantu proses pendidikan tersebut. Yaitu program peningkatan bandwidth sebesar 20 persen diberikan kepada 56 universitas serta membuka akses ke lebih dari 200 universitas ternama di Indonesia. Juga mendukung program Bantuan Data Internet Agar Seru Belajar Daring (Biar Rajin) yang menyediakan paket data internet gratis untuk 15.609 siswa SD dan SMP di kota Mojokerto.

“Kami akan terus mendukung percepatan digitalisasi di berbagai sektor penting, termasuk sektor pendidikan,” jelasnya.

Indosat Ooredoo telah merespon PJJ dengan menyediakan layanan-layanan telekomunikasi pendidikan yaitu Paket IMClass dan Paket Pro Freedom Apps: Pada Paket IMClass, pelajar bisa memanfaatkan paket pintar sebesar 30GB untuk belajar online dan akses ke platform belajar online terpopuler di Asia Tenggara, RuangGuru, Quipper, Sekolahmu.com dan Rumah Belajar.

IMClass juga memberikan bebas akses ke lebih dari 300 platform e-Learning dan situs resmi dari universitas-universitas di Indonesia. Sedangkan Paket Pro Freedom Apps untuk partisipasi dalam kelas online tanpa khawatir kuota dengan gratis akses ke Cisco Webex, Zoom dan Microsoft Teams.

President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama mengatakan pihaknya memahami kebutuhan berinteraksi secara online atau digital akan meningkat secara signifikan. Karena itu, sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk memfasilitasi pelajar, pihaknya memberikan kuota gratis 30GB yang dapat digunakan untuk mengakses platform belajar online sehingga mereka tetap semangat belajar meskipun dari rumah.

“Ini saatnya bagi semua pihak untuk bergotong royong dan bekerja sama untuk mematuhi kebijakan pemerintah guna memperlambat penyebaran virus COVID-19 di Indonesia,” ujarnya.

Pemberian kuota gratis 30GB selama 30 hari semakin melengkapi program CSR Indosat Ooredoo untuk menunjang kebutuhan digital masyarakat yang sementara waktu diharuskan belajar dan bekerja dari rumah.

Indosat Ooredoo juga bekerja sama dengan lembaga pendidikan yang menggunakan solusi bisnis Indosat Ooredoo Business dengan menyediakan kapasitas bandwidth ekstra gratis layanan internet dedicated saat ini untuk mendukung perkuliahan secara online.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan program ini merupakan bagian dari penguatan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam pembelajaran daring, sehingga dapat menjadi penyemangat siswa dalam belajar.

“Ini menjadi bagian yang memberikan penguatan bahwa anak-anak ini membutuhkan paket internet. Salah satu kendala dari mereka adalah masalah dalam sinyal,” tutur Khofifah.

Bantuan paket internet ini, kata dia, diusahakan bersifat berkelanjutan sehingga akan tetap terus mensupport siswa dalam pembelajaran daring.

“Ketika mendapatkan paket ini nanti akan didaftarkan Kemendikbud untuk mendapatkan paket berikutnya. Jadi akan bersifat berkelanjutan untuk tetap mensupport para generasi bangsa ini,” pungkas Khofifah.

Khofifah berharap tidak ada lagi para siswa nongkrong di warkop untuk mendapatkan kuota internet. Menurutnya, agar tidak ada lagi interaksi yang nantinya akan menimbulkan klaster baru di Jawa Timur.

“Jangan ada lagi anak-anak ke warkop, saya khawatir nantinya akan ada interaksi berbeda. Anak-anak harus terjaga dari aeluruh intervensi perilaku juga harus terjaga,” ungkap Khofifah. (riq)

Tags: