Dukung Program B2SA dan Wisata Kuliner

Ketua TP PKK Ponorogo Sri Wahyuni membuka Lomba Kreasi dan Inovasi Jajanan di Ponorogo City Center pada hari Rabu(20/03)

(Lomba Kreasi dan Inovasi Jajanan Ponorogo)

Ponorogo, Bhirawa
Untuk lebih memacu kreativitas dan menambah kompetensi para insan kuliner, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengadakan Lomba Kreasi dan Inovasi Jajanan di Ponorogo City Center, Rabu (20/03).
Lomba yang digelar Pemkab melalui Dinas Ketahanan Pangan Ponorogo dan Tim Penggerak (TP) PKK Ponorogo itu diikuti oleh 21 TP PKK Kecamatan di seluruh Ponorogo dan 4 SMK di Ponorogo yang mempunyai jurusan Tata Boga.
Ketua TP PKK Ponorogo Sri Wahyuni yang hadir untuk membuka acara tersebut berharap lomba tersebut dapat memunculkan kreasi dan inovasi jajanan baru yang berbahan baku asli Ponorogo.
“Di lomba ini, saya harap dihasilkan kreasi dan inovasi produk jajanan yang berbahan baku lokal, asli Ponorogo. Lomba ini dapat memacu insan kuliner Ponorogo untuk menghasilkan produk jajanan berkualitas dari bahan lokal,” kata Sri Wahyuni.
“Dan akan lebih baik lagi jika produk jajanan ini nanti dapat dikomersialkan,” tambah istri Bupati Ponorogo tersebut.
Lebih lanjut, dengan bahan baku jajanan yang non-terigu, lomba itu juga sebuah upaya untuk mendukung program B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman). Dipakainya bahan non-terigu merupakan langkah untuk memberagamkan pangan warga, tidak bergantung pada beras.
Sementara itu, Andi Susetyo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ponorogo mengatakan, selain mendukung program B2SA, lomba ini juga dilakukan untuk mendukung program tahun wisata Ponorogo 2019 yang dicanangkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.
“Resep jajanan yang ikut lomba akan dibukukan, dan akan digunakan untuk memperkaya menu kuliner Ponorogo. Program tahun wisata juga berkaitan erat dengan kuliner, seperti untuk oleh – oleh wisatawan yang datang ke Ponorogo. Dengan adanya kreasi dan inovasi baru, kita dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas wisata kuliner kota Reyog,” jelas Andi Susetyo.
Untuk penilaian lomba, juri memutuskan jajanan yang terbaik berdasarkan rasa, tampilan, dan kemudahan resep diajarkan pada masyarakat.
“Setiap peserta melombakan 3 jenis jajanan yaitu jajanan kering, jajanan basah, dan minuman. Jadi total jajanan yang dilombakan ada 75 jenis. Untuk kriteria penilaiannya ada tiga, yaitu rasa, tampilan, dan kemudahan resep jajanan untuk disebarluaskan dan dibuat ulang,” terang Ari Hermawan, Sekretaris Panitia Lomba. (adv.yan)

Tags: