Dukung Program OPOP, Kampanyekan Literasi Berbasis Entrepreuner

Teks foto : Pustakawan Ahli Utama di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim Drs Sudjono MM, Bupati Trenggalek Muh Nur Arifin dan Pengasuh Ponpes Ar Ridlwan KH Ridho Mahbub memberikan salam literasi saat menghadiri Roadshow Perpustakaan di Ponpes Al Ridwan, Trenggalek, Selasa (10/3) kemarin.

(Roadshow Promosi Perpustakaan ke Ponpes AR – Ridlwan Trenggalek)
Surabaya, Bhirawa.
Literasi yang berbasiskan entrepreuner menjadi kata kunci dalam menopang kesuksesan program unggulan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa One Pesantren One Product (OPOP). Lantaran itu, mengampanyekan perpustakaan yang berbasiskan inklusi sosial ke pondok pondok pesantren menjadi salah satu concern Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
Selasa (10/3) pagi kemarin, suasana di Pondok Pesantren Ar Ridlwan, Desa Kelutan Kabupaten Trenggalek memang berbeda dengan hari-hari biasanya. Sejak usai salat subuh, pondok pesantren yang diasuh KH Ridho Mahbub ini lalu lalang warga pondok pesantren sudah terlihat sibuk. Beberapa hasil karya santri berupa desain busana muslim/muslimah dan baju olahraga tertata rapi disepanjang jalur yang dilewati para tamu. Beberapa orang dengan mengenakan seragam Aparat Sipil Negera (ASN) Pemkab Trenggalek dan Pemprov Jatim juga terlihat sedang melakukan koordinasi dengan pengasuh ponpes. Yah, memang hari itu Ponpes Ar Ridlwan memang menjadi tempat kegiatan Roadshow Promosi Perpustakaan yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
Momentum Roadshow Promosi Perpustakaan ini nampaknya dimanfaatkan betul kalangan pondok pesantren untuk menunjukkan hasil karya para santrinya. Momentum hari itu menjadi begitu istimewa karena ikut hadir dalam roadshow tersebut upati Trenggalek Muhammad Nur Arifin, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim yang diwakili Pustakawan Ahli Utama Drs Sudjono,MM, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim, Kadis OPD di lingkup Pemkab Trenggalek, Camat, Lurah, ibu ibu PKK dan para undangan.
“Kegiatan roadshow perpustakaan ini untuk menyemangati teman-teman di pondok pesantren untuk menggiatkan kembali literasi yang berbasiskan entreprenuer,” kata Pustakawan Ahli Utama Drs Sudjono, MM disela-sela acara roadshow.
Menurut Sudjono, Jawa Timur memiliki banyak pondok pesantren yang memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak perekonomian masyarakat sekitarnya. Potensi tersebut bukan saja karena SDMnya yang memadai, tetapi juga potensi alam dan lingkungannya yang bisa dikembangkan menjadi memiliki nilai ekonomi.
“Literasi yang berbasis inklusi sosial ini akan mengajak kalangan santri untuk bisa membaca potensi yangada disekitarnya. Nah, peran perpustakaan adalah menyediakan bahan bacaan yang relevan dengan kebutuhan para santri untuk berwirausaha,” jelas Sudjono lagi. Dengan demikian, potensi koleksi perpustakaan harus menyesesuaikan dengan kebutuhan para santri dan masyarakat sekitarnya.
Di tempat yang sama, Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan perekonomian Trenggalek dengan mengembangkan potensi yang ada. Secara khusus Nur Arifin, juga mengapresiasi keberadaan pondok pesantren yang telah berperan besar dalam pembangunan di Kabupaten Trenggalek.
“Sekarang ini pondok pesantren tidak hanya sekadar menghasilkan santri yang memiliki pengetahuan keagamaan yang mendalam, tetapi juga dituntut menghasilkan santri yang memiliki jiwa wira usaha yang kuat,” jelas Bupati. Harapannya, setelah lulus dari pondok nanti para santri juga bisa mengembangkan jiwa wirausahanya di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena ini, pihaknya mendukung program Pemprov Jatim lewat konsep OPOP tersebut.
Pengasuh Pondok Pesantren KH Ridho Mahbub menyambut kegiatan roadshow promosi perpustakaan tersebut. Kegiatan tersebut menurut Kiai Mahbub diharapkan juga meningkatkan sumberdaya manusia agar mempunyai pemikiran cerdas dan terampil. Upaya tersebut akan mendukung program SMK Mini yang sudah dilaunching beberapa waktu di di lingkup Pondok Pesantren (ponpes).
Pihaknya berharap keberadaan SMK Mini bisa menghasilkan wirausahawan serta bisa meningkatkan sumber daya manusia dan taraf hidup masyarakat di sekitar Ponpes. Meski program SMK Mini ini baru dilaunching, namun sudah bisa menghasilkan prodak dari kegiatan menjahit.
“Alhamdulillah anak – anak bisa menjahit seragam sekolah serta bordir atributnya.Kedepan para peserta bisa mengembangkan dan bisa menjadi desainer yang profesional sehingga karyanya bisa diterima masyarakat,” harapnya.
Dalam kegiatan roadshow promosi perpustakaan tersebut selain digelar talkshow dengan menghadirkan narasumber Direktur Utama PT Enam Kubuku Indonesia Yoseph Ediyanto, SE, Ketua Himpunan Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia DPD JatimDrsBambang Wahyuono, MM dan perwakilan PT Digital Literata Indonesia Arie Koestanto, juga dilangsungkan penyerahan bantuan buku e-book dari PT Enam Kubuku Indonesia. (why)

Tags: