Dukung Rohingya, GAM Sobek Bendera Myanmar di Jombang

Aksi dukung Rohingya oleh Mahasiswa Jombang, Rabu siang (6/9). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Aksi solidaritas dan dukungan terhadap etnis Rohingya di Myanmar dilakukan Gabungan Aksi Mahasiswa (GAM) Jombang dengan aksi tabur bunga dan penyobekan bendera Myanmar di Taman ASEAN, Ringin, Contong Jombang. Salah satu referensi yang digunakan mahasiswa dalam melakukan aksi ini adalah salah satu poin dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) ’45.
Aksi gabungan beberapa elemen mahasiswa Jombang yanga terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di awali di halaman Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang menuju Taman ASEAN.
“Karena memang kebiadaban yang di lakukan oleh Myanmar ini sudah menjadi isu kemanusiaan. Di mana undang-undang dasar kita jelas mengatakan bahwa tidak ada penindasan dalam bentuk apapun di muka bumi. Maka, aksi kita hari ini adalah sebagai bentuk dukungan moril kepada saudara-saudara kita etnis Rohingya di Myanmar,”ungkap Saddan, koordinator aksi dari unsur GMNI Jombang kepada sejumlah wartawan, Rabu siang (6/9).
Dalam aksinya di sekitar Taman ASEAN, GAM melakukan orasi mengecam tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya. Tak hanya berorasi, mereka juga melakukan tabur bunga di atas bendera Myanmar, kemudian mahasiswa pun menyobek bendera tersebut.
“Kami menuntut lima hal. Selamatkan Etnis Rohingya, Adili pelaku genoshida di Rohingya, Usir Kedubes Myanmar dari Indonesia, Cabut nobel perdamaian Aung San Suu Kyi, dan kami minta juga agar Myanmar di coret dari keanggotaan ASEAN,”tambah Saddan lantang.
Setelah melakukan aksi di Taman ASEAN, gabungan mahasiswa jombang tersebut melanjutkan aksi mereka di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang. Beberapa perwakilan mahasiswa akhirnya ditemui pimpinan DPRD Jombang yang kemudian melakukan orasi dengan mahasiswa di depan Gedung Dewan.
Sementara Pondok Pesantren (Ponpes) Darut Taubah, Betek, Mojoagung, Jombang siap menampung pengungsi etnis Rohingya, Myamnar jika memang di butuhkan. Hal tersebut di sampaikan pengasuh Ponpes tersebut kepada Bhirawa, Selasa sore (5/9).
“Islam itu Rohmatal Lil Alamin, jadi kalau ada kejadian seperti ini (tragedi kemanusiaan rohingya), kita sesama umat menangis mas. Apapun yang terjadi, kita tidak bisa membiarkan semua ini,”ungkap Gus Muhammad Adam, pengasuh Ponpes Darut Taubah, Selasa sore (5/9).
Gus Adam menambahkan, sebagai warga negara Indonesia, ia mempunyai kewajiban untuk mencari solusi terkait tragedi kemanusiaan yang menimpa etnisĀ  Rohingya.
“Insya Alloh solusi yang paling bermanfaat saat ini ya seperti ini. Kita cari, kita sampaikan kepada masyarakat khusunya warga Rohingya yang sudah meninggalkan negaranya, baik yang tersebar di Sumatera, Kalimantan atau yang lain kami siap menampung mereka,”tambah Gus Adam.
Mustasyar MWC NU Mojoagung itu juga akan melakukan komunikasi dengan Pengasuh Ponpes lain di Jombang dan Mojokerto untuk melakukan hal yang sama dengan Ponpesnya.
“Kami bersama Ponpes yang lain, seperti Ponpes Mamba’ul Ulum Mojosari (Mojokerto) mereka Insya Alloh siap. Dan mungkin dalam waktu dekat saya juga akan meluncur ke Gus Sholah (KH. Sholahuddin Wahid) untuk membicarakan hal ini,”tandasnya.
Tak hanya itu, sambil menunggu surat dari Lembaga Dakwah Nadlatul Ulama (LDNU), Gus Adam juga akan melakukan komunikasi dari dengan Ponpes lain seperti Darul Ulum Peterongan, Ponpes Denanyar, dan yang lain.
“Di sini bisa untuk muat 200 orang, dan kalau kurang nanti kita bagi dengan Ponpes yang lain,”beber Gus Adam menambahkan.
Kepada pemerintah, Gus Adam menitipkan pesan moral agar melakukan gerak cepat melakukan hal terbaik untuk mengatasi pengungsi rohingya. Begitu juga kepada umat muslim, Gus Adam menyerukan agar tetap memberikan do’a kepada warga Rohingya, kalau perlu dengan do’a Qunut Nazilah.
“Pemerintah harus gerak cepat, kemarin Gus Ipul (Wagub Jatim) sudah mengirim what’s up ke teman- teman Majelis Dzikir, beliau ikut prihatin dan akan membantu. Presiden Jokowi agar segera memberikan tindakan kongkrit selain negosiasi politik internasional, yang tidak kalah penting adalah bagaimana memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya, begitu juga kepada Bu Khofifah (Menteri Sosial) saya mohon agar juga turun langsung membantu mereka,”pungkas Gus Adam. (rif)

Tags: