Dukung Vaksin Anak Negeri, Pemerintah Segera Bayar RS Rujukan

Anggota Komisi IX DPR RI, Dr Kurniasih Mufidayati

Jakarta, Bhirawa.
Wakil rakyat dari PKS di Komisi IX DPR RI, Dr Kurniasih Mufidayati, memberi apresiasi pada upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Namun dia masih melihat, penanganan mitigasi Covid-19 masih bersifat parsial. Sehingga dikhawatirkan akan muncul gelombang-gelombang berikutnya, seperti yang telah terjadi di India. 

“Karenanya, diperlukan pendekatan, bagaimana mengatasi mitigasi pandemi ini secara koprehensif dari hulu sampai hilir. Sehingga serapan anggaran tepat sasaran dan benar-benar sampai dan dirasakan rakyat,” ungkap Kurniasih dalam dialektika Demokrasi bertajuk “Waspada Gelombang Kedua Covid-19”. Nara sumber lain, Rahmat Handoyo(PDIP), Poempida Hidayatullah (Ketum Orbtal Kesejahteraan Rakyat) dan dr. Zubairi Djoerban (IDI).

Kurniasih mengingatkan pemerintah untuk melunasi hutangnya ke Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19, yang telah mencapai sekitar Rp15 triliun. Salah satu RS rujukan, bahkan memiliki tagihan ke pemerintah hingga Rp30 miliar. Bisa dibayangkan, betapa sulitnya RS tersebut dalam operasional hariannya. 

“Dalam rapat kerja dengan Menteri Kesehatan beberapa waktu lalu, saya telah minta agar bulan April-Mei ini, tagihan dari RS dibayar. Agar RS bisa segera mengatasi gangguan kinerja sehari-hari ya,” tutur nya. 

Guna menghemat anggaran, Kurniasih mendukung upaya produk-produk kesehatan dalam negeri. Seperti Alkes dan obat-obatan serta vaksin Nusantara dan Merah Putih. Kalau pun ada perbatahan dalam produk vaksin Nusantara, diminta diselesaikan dalam musyawarah, bukan menghentikan produksi.

Anggota Komisi IX Rahman Handoyo mem prediksi, gelombang kedua pandemi Covid-19  bisa merambah Indonesia. Varian baru Corona yang telah jadi tsunami Covid-19 di India, jika tidak diwaspadai, bisa menyebar ke Indonesia. Maka diperlukan benteng kuat diseluruh wilayah kedaulatan Indonesia, dengan disiplin kuat dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sedangkan menurut dr Zubairi Djoerban (IWI), menyebut kantor ; Yang namanya virus itu akan terus ber mutasi. Termasuk yang dari India, Afrika dan Amerika dll. Upaya pencegahan yang utama adalah melakukan 3M dan vaksinasi dengan segera.(ira)

Tags: