Dukungan Lahan Parkir di Kayutangan Heritage Kota Malang Masih Belum Maksimal

Kota Malang, Bhirawa.
Kawasan Kayutangan Haritage, menyisakan persaoalan lahan parkir.

Untuk memaksimalkan kawasan wisata tersebut, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang adalah lahan parkir.

Upaya Pemkot Malang untuk mempercantik kawasan Kayutangan dinilai cukup efektif. Itu, terlihat dari kunjungan masyarakat di kawasan tersebut yang semakin tinggi setiap harinyam dan berdampak pada perputaran ekonomi di kawasan tersebut.

Baik di barisan pertokoan Kayutangan Heritage, maupun di dalam perkampungan yang juga menjadi wisata tematik.

Sayangnya, padatnya pengunjung di kawasan itu tidak didukung ketersediaan lahan parkir yang cukup. Alhasil, kawasan yang menyediakan ruang untuk pedestrian malah tertutup kendaraan yang parkir.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Wijaya Saleh Putra,, mengemukakan, dengan menghidupkam Kayutangan dengan dari sisi ekonomi cukup booming. Dan efeknya pada ketertiban, baik parkir dan keberadaan PKL

Pihaknya tidak bisa serta merta melakukan penertiban di kawasan tersebut. Sebab, untuk parkir sendiri masih belum dapat menyediakan lahan parkir yang sesuai. Begitu juga dengan adanya PKL, yang tidak dapat serta merta dilakukan penertiban.

“Tentu kalau (penertiban) dilakukan, akan ada konsekwensi-konsekwensinya. Maka sesuai ketentuan, parkir bisa menggunakan badan jalan,”urai Wijaya Rabu 7/6 kemarin.

Pantauan di lokasi, pada jam-jam tertentu kawasan Kayutangan memang sangat dipenuhi pengunjung. Sementara badan jalan, baik di sisi timur atau barat sama-sama digunakan untuk lahan parkir. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Padatnya parkir terkadang membuat lalu-lintas menjadi padat. Meskipun tidak sampai terjadi penundaan laju kendaraan, aktifitas keluar masuk kendaraan yang parkir kerap membuat laju kendaraan melambat hingga lalu-lintas memadat.

Kondisi tersebut terjadi di ruas jalan Basuki Rachmat sisi selatan, arus yang mengarah dari selatan menuju ke utara. Atau dari arah Sarinah menuju ke Simpang Empat Rajabali. Makanya pihaknya mengimbau, dan saya juga minta ke jajaran untuk memetakan. Agar jangan kedua sisi itu jangan diblok untuk parkir semua. Jadi sediakan space untuk jalan.

Selain itu, pihaknya juga menyadari bahwa tidak adanya lahan parkir yang resmi disediakan di Kayutangan Heritage, membuat pengendara menjadi terkesan seenaknya.

“Biasanya ada pengendara yang begitu melihat ada space kosong langsung belok dan dijadikan lahan parkir. Juru parkirnya juga seperti itu langsung dilayani,”tukasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini Pemkot Malang tengah melakukan kajian. Untuk merumuskan solusi terkait persoalan ketersediaan lahan parkir di Kayutangan. [mut.dre]

Tags: