Dulu Sekadar Coba-coba, Kini Kebun Jeruk Balonggebang Jadi Tujuan

Kebun jeruk kini menjadi tempat tujuan wisata agro dan arena bermain di Desa Balonggebang Kecamatan Gondang. [ristika]

Kebun jeruk kini menjadi tempat tujuan wisata agro dan arena bermain di Desa Balonggebang Kecamatan Gondang. [ristika]

Rintisan Wisata Agro di Kabupaten Nganjuk
Kabupaten Nganjuk, Bhirawa
Buah dari kerja keras dan berani berbeda dari yang lain, mengantar Nursalim (51) warga Desa Balonggebang Kecamatan Gondang sukses sebagai pemilik wisata agro. Padahal Nursalim sebelumnya tidak pernah bermimpi  memiliki kebun jeruk yang menjadi tempat tujuan wisata atau arena bermain apalagi sampai menghasilkan uang hingga puluhan juta rupiah setiap minggunya.
Semuanya bermula pada 2012. Nursalim yang sebelumnya seorang petani bawang merah yang terus mengalami kerugian dengan berbagai sebab memilih untuk banting setir usaha. Karena bosan terus-terusan rugi, pria dua anak ini nekat membeli benih jeruk dari seorang temannya yang tinggal di Kabupaten Banyuwangi. Benih jeruk senilai Rp 5 juta dia tanam di sawah miliknya yang luasnya 4.000 m2 . “Saat menjadi petani bawang merah, hampir enam tahun terus merugi. Karena itu terpaksa saya alih profesi ” ujar alumni IAIN Surabaya kepada Harian Bhirawa kemarin.
Hanya bermodal pengalaman seadanya, dia nekat mengawali usahanya menanam jeruk. Bahkan tak jarang aksi nekat Nursalim  dicemooh tetangga sekitarnya. Semua itu dia abaikan dan fokus pada perawatan  tanaman jeruk jenis keprok siam yang dia tanam. ” Keyakinan saya saat itu Tuhan pasti menjawab doa saya” imbuh Nursalim.
Delapan bulan sudah usia tanaman jeruk yang dia rawat, artinya buah sudah mulai membesar. Bahkan sebagian buah jeruk menguning di pohon, tanda siap dipanen. Awalnya  hasil panen dia jual ke toko buah dan sejumlah pasar di sekitar rumahnya. Rutinitas itu dijalani Nursalim hampir tiga tahun lamanya . Dari mulut kemulut kebun jeruk milik Nursalim mulai dikenal banyak orang. Bahkan seiring berjalannya waktu, kebun jeruk milik Nursalim  di Desa Balonggebang ini banyak dikunjungi Warga. “Karena banyak  pengunjung kita namakan saja Kebun Jeruk Balonggebang (KJB),” sambil menunjukkan beberapa karyawan yang mengenakan kostum KJB dengan warna biru gelap.
Kini Nursalim menjadi petani jeruk sekaligus pemilik taman wisata agro yang ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah. Tidak hanya keluarga dan muda mudi yang berkunjung, tapi mahasiswa dari  sejumlah kampus dan sekolahan dari luar daerah pernah melakukan penelitian atau sekadar melakukan wisata.  ” Paling ramai Sabtu dan Minggu,” ujar mantan mahasiswa jurusan dakwah ini.
Bahkan setiap Sabtu dan Minggu, dua tenaga pemetik buah di KJB harus memanen hampir 4 kuintal untuk melayani kebutuhan pengunjung sebagai oleh-oleh. Selain harganya relatif murah kesegaran buah masih terasa.
Murni, salah seorang warga mengaku mendengar tempat wisata  KJB dari  rekan seprofesinya. Ia sengaja  berkunjung ke kebun milik Nursalim sekaligus  berlibur bersama keluarga. Menurutnya berlibur tidak harus mahal, tapi menikmati keindahan alam juga sangat menghibur. “Berlibur sambil belanja jeruk segar,” ujar wanita yang berprofesi sebagai guru asal Kelurahan Mangundikaran Nganjuk.
Sementara Tasya, siswi SMPN 1 Kertosono sengaja berkunjung ke KJB karea mendapat tugas penelitian dari gurunya.  Bersama rombongan, siswa kelas 8 ini terlihat sangat menikmati belajar sekaligus berwisata di kebun jeruk Desa Balonggebang. [Ristika]

Tags: