Dunia Pendidikan Situbondo Tolak Pengerahan Massa

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama jajaran forkopimda dan perguruan tinggi serta perwakilan SMA/SMK saat menandatangani deklarasi damai penolakan pengerahan massa di pendopo. [sawawi]

Deklarasi Libatkan MUI, FKUB, Kampus dan SMA/SMK
Situbondo, Bhirawa
Guna untuk menjaga kondisivitas keamanan dan terwujudnya persatuan dan kesatuan di Kota Santri Situbondo, jajaran Forkopimda menggandeng dunia pendidikan untuk menandatangani deklarasi damai penolakan pengerahan massa, Senin (30/9).
Kegiatan yang diadakan di pendopo Kabupaten Situbondo itu juga menggandeng MUI, tokoh masyarakat, FKUB, kalangan Perguruan tinggi serta para kepala sekolah SMK/ SMA se Kabupaten Situbondo.
Ajang silaturrahmi dengan tema “Peran Ulama dan Umaro dalam menjaga dan keutuhan persatuan di Kabupaten Situbondo’ itu dihadiri Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri, Bupati, Wabup, Ketua DPRD, Ketua MUI Kabupaten Situbondo, para Kasat Polres Situbondo, Danramil se Kabupaten Situbondo, Kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Situbondo, FKUB, FPK serta pimpinan Perguruan Tinggi se-Situbondo.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dalam sambutannya mengatakan silaturrahim antara ulama-umaro, tokoh masyarakat bersama seluruh elemen di Kota Santri dapat memberikan informasi akurat yang bertujuan untuk menangkal berbagai isu hoax yang saat ini berkembang pesat di berbagai media sosial (medsos).
“Kegiatan ini diadakan untuk memfilter informasi itu benar atau salah. Sebab kadang kita sulit untuk membedakan informasi yang benar atau hoax. Sebagai pemimpin, kita harus punya tanggungjawab menjaga persatuan dan kesatuan daerah kita masing-masing,” papar Bupati Dadang.
Mantan advokat itu menambahkan, dengan kebersamaan antara ulama, umaro dan seluruh elemen masyarakat diyakni munculnya persoalan akan cepat dicegah sedini mungkin.
Sementara itu, Dandim 0823 Situbondo Letkol Inf Akhmad Juni Toa dalam arahannya menjelaskan semua pihak harus berhati hati dalam menyikapi perkembangan media sosial dan mainstrem yang biasanya menghembuskan isu-isu nasional. “Perbedaan antara kecerdasan akademik dengan kecerdasan sosial cukup tinggi. Maka itulah peran semua pihak, termasuk dunia pendidikan sangat perlu dilibatkan untuk keseimbangan kecerdasan tersebut,” papar Dandim.
Kapolres Situbondo AKBP Awan Hariono menimpali, momentun ajang silaturrahmi dengan ulama dan umaro ini merupakan momentum yang sangat baik. Bahkan, aku kapolres Awan, ia setuju momentum silaturrahmi tersebut bisa dilaksanakan dengan rutin di Situbondo. “Itu karena banyak hal positif apabila kita sering bersilaturtahmi dengan ulama dan umaro, ” ujar Kapolres Awan.
Mantan Kasat Sabhara Mapolrestabes Surabaya itu menambahkan, kejadian viral yang sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini diantaranya peristiwa Papua, karhutla dan penolakan terhadap RUU KUHP derta UU KPK. Bahkan, urai Kapolres Awan, penolakan itu disambut dengan gelombang aksi demo dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa di Tanah Air. “Kejadian itu (aksi demo) cukup luar biasa di berbagai daerah,” terang Kapolres Awan. [awi]

Tags: