Duo Srikandi Berpotensi Ganjal Incumbent

Salah satu spanduk pasangan Yaqud Ananda Gudban dan Ashanti Hermansyah

Pikada Malang 2018
Kota Malang, Bhirawa
Yaqud Ananda Gudban dan Ashanti Hermansyah, yang berancang-ancang untuk ikut bertarung pada  Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  Kota Malang, tahun 2018 mendatang. Duo srikandi itu  berpotensi besar untuk menghambat laju incumbent,  H. Moch. Anton.
Pelan tapi pasti pergerakan dua bidadari ini,  makin memikat hati masyarakat Kota Malang, setiap kali hadir  disimpul-simpul masyarakat, mereka selalu mendapat sambutan yang luar biasa.
Partai pengusung keduanya,  juga makin solid,  Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Keadialan Sejahtera (PKS), selalu melakukan kordinasi untuk  memantapkan langkah menuju Pilkada Kota Malang.
Sekretaris DPD PAN Kota Malang, Dito Arif kepada Bhirawa, Minggu (8/10) kemarin mengutarakan, koordinasi terus dilakukan dengan partai lain. Bahkan dia merencanakan akan segera melakukan deklarasi secara resmi dihadapan masyarakat Kota Malang.
“Koalisi yang kita bangun sangat mungkin untuk bertambah,  jumlah kursi yang kita miliki dari tiga partai  saat ini sudah 10 kursi, ini sudah cukup untuk mengusung Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Malang,”tutur Dito  Arif.
Namun demikian pihaknya terus melakukan komunikasi dengan partai lain, untuk memberikan dukungan kepada duo srkandi yang akan mereka usung. Apalagi jargon yang dia bawa sudah sangat jelas, yakni membawa harapan Kota Malang untuk lebih sejahtera.
Diakui dia, untuk membangun Kota Malang itu perlu kerjasama semua pihak, yang harus dimulai melalui koordinasi dan koalisi partai Politik,  jika itu sudah bisa dilakukan maka membangun Kota Malang sangat mudah.
“Kuncinya adalah kebersamaan, karena itu,  kami meminta kepada seluruh komponen,   untuk bisa memberikan dukungan kepada calon yang akan kita usung. Dan kami sangat yakin potensi untuk mengalahkan Incumbent itu sangat besar,”tukas Dito.
Apalagi baik Ananda Gudban maupun Ashanti, merupakan tokoh yang memiliki komitmen tinggi untuk membangun Kota Malang. Mereka berdua bukan tokoh yang mudah obral janji, tetapi ada komitmen yang akan terus mereka pegang.
Itulah sebabnya, partai pengusung ini memiliki pemahaman  yang sama untuk  mengajukan dua tokoh itu, menjadi pimpinan Kota Malang. Apalagi keduanya juga kader yang bersih, tanpa cela.
“Komitmen kami adalah membangun Kota Malang, itu saja, tidak ada istilah pembagian kue politik, tetapi mengabdi dan membangun Kota Malang, yang bertujuan membuat Kota Malang makin sejahtera,”tukasnya.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat Kota Malang untuk lebih kritis dan cerdas dalam menggunakan hak politiknya, karena yang dilakukan saat ini akan berdampak pada  masyarakat lima tahun kedepan.
“Jangan hanya terjebak oleh tingkat popularitas orang, tetapi lebih dari itu kualitas calon pemimpin juga harus dijadikan pertimbangan. Makanya kalau ada pemimpin yang lebih cakap dan kapabel itu sudah selayaknya yang harus dipilih,”imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPC Patai Hanura Kota Malang,  Yaqud Ananda Gudban  menambahkan, sebaiknya membangun demokrasi Kota Malang itu adalah memberikan motivasi kepada masyarakat.
“Masyarakat harus diberikan motivasi untuk  perduli dalam pilkada dan peduli kepada calon pemimpinnya, karena proses pilkada ini, merupakan cara untuk membangun demokrasi di Kota Malang,”tutur Nanda.
Ia menyatakan, calon pemimpin di Kota Malang ini,  juga disyratkan harus banyak mendengar dan berbuat kepada masyarakat berdasarakan kebutuhan, buka berdasarkan pada kinginan pribadi.
“Saya kira yang paling penting adalah mampu membaca problem masyarakat, sehingga mampu mencarikan solusi. Jangan sampai masyarakat hanya dijadikan obyek masalah tetapi tidak ada solusi yang konkrit, yang dibutuhkan adalah solusi,”imbuhnya. [mut]

Tags: