Durian dan Juwet Iringi Penyambutan Mahasiswa Unesa

Surabaya, Bhirawa
Sambutan hangat diberikan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) saat kedatangan puluhan mahasiswanya yang kembali dari Wuhan, di ruang VIP Terminal 1 Bandara Juanda Sabtu (15/2) malam. Tak hanya itu, orangtua dan keluarga pun ikut larut dalam keharuan sekaligus rasa bahagia yang terpancar.
Sebelumnya, para mahasiswa yang mendapat beasiswa dari Central
China Normal University Wuhan bersama warga Indonesia lain telah menjalani masa karantina
selama dua minggu di Natuna dan dinyatakan sehat.
“Kami secara langsung menyambut kedatangan mahasiswa yang telah menjalani masa karantina
di Natuna selama dua minggu di Juanda untuk memastikan keadaan mereka baik-baik saja,”
ungkap Rektor Unesa, Prof Nurhasan di tengah penyambutan mahasiswanya.
Lebih lanjut, Nurhasan juga menjamin akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa Unesa, seperti Trauma Healing bagi para mahasiswa.
“Kami pastikan selalu memberikan support pada anak-anak setelah mereka pulang. Kami telah
berdiskusi dan siapkan metode trauma healing dari para psikolog Unesa. Akan ada juga home
visit ke rumah-rumah mahasiswa.” tegasnya.
Terkait kelangsungkan pendidikan, Ia menjamin beasiswa sembilan mahasiswa bisa terus
berlanjut.
Apalagi di era 4.0 ini semua itu bisa diatasi. Kuliah mereka, kata Nurhasan bisa dilanjutkan via online. Pasalnya beberapa dari mereka yang menempuh program studi di Wuhan belum selesai.
Dalam acara pemyambutan ini, Nurhasan juga memberikan kesan khusus kepada para mahasiswa yakni berupa sajian buah durian dan juwet (jamblang). Menurutnya, buah durian dan juwet mempunyai makna khusus.
“Durian dan juwet ini kan sangat identik dengan Indonesia. Jadi kami siapkan sebagai simbol
bahwa anak-anak sudah pulang ke tanah air dengan sehat dan selamat,” Jelasnya.
Nurhasan mengatakan dalam waktu dekat akan mengadakan pertemuan secara langsung
dengan orang tua mahasiswa di rumah Rektor Unesa untuk silahturahmi. [Ina]

Tags: