Duta Sungai 2017 Kampanye Sosialisasi Air dan Sungai

Duta Sungai 2017 dalam serangkaian kampanye dan sosialisasi air dan sungai didampingi Kepala Sub Divisi Jasa ASA VI/2 PJT I Sucipto Eko Pranoto.

Surabaya, Bhirawa
Usai terpilih sebagai Duta Sungai 2017 pada  30 Agustus lalu, Rahmad Firdansyah dan Cinthia Aisyah Saraswati melakukan serangkaian kegiatan kampanye dan sosialisasi terkait air dan sungai. Jika pada awal Oktober lalu mengunjungi Sumber Brantas di Arboretum, kini keduanya menjelajahi Wilayah Sungai Toba Asahan di Sumatera Utara.
Kunjungan ke Toba Asahan dilakukan selama empat hari sejak Kamis-Minggu (12-15 Oktober). Di hari pertama, keduanya melakukan observasi di Danau Toba. Memasuki hari kedua, Duta Sungai asal Jombang dan Malang itu menjelajahi Sungai Asahan dan anak sungainya seperti Sungai Mandosi dan Sungai Bolon.
Pada hari kedua itu, mereka juga dikenalkan wilayah kerja Perum Jasa Tirta (PJT) I di WS Toba Asahan. Pengenalan dilakukan dengan mengunjungi kegiatan operasional normalisasi sungai di sisi hulu Asahan. Sebagai pembekalan informasi, keduanya didampingi oleh Kepala Sub Divisi Jasa ASA VI/2 PJT I Sucipto Eko Pranoto.
“Kegiatan operasional yang kita lakukan, yakni melakukan pembersihan sampah enceng gondok dan plastik yang tersangkut di dua unit trasboom (ponton penghalang sampah di permukaan air) sepanjang 100 meter. Pengambilan sampah dilakukan menggunakan eskavator dan diangkut di spoilbank (tempat penampungan sampah atau sedimen sementara),” kata Eko kemarin.
Memasuki hari ke tiga, kedua Duta Sungai melakukan kampanye sosialisasi di SMA Unggul Del yang berada di Kab Toba Samosir. Dalam kampanye tersebut, mereka mengenalkan JKPKA (Jaring-jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air) pada siswa dan para guru di sekolah tersebut.
Tak hanya mengenalkan, keduanya juga mengajak ratusan siswa dan guru untuk ke depannya terlibat langsung dalam kegiatan pemantauan kualitas air dengan metode bioassesment. “Dengan tergabung di JKPKA, maka para siswa dan guru bisa ikut mengamati dan menjaga serta mengidentifikasi kualitas air di WS Toba Asahan,” katanya.
Koordinator Pusat JKPKA Soetarno Said  berharap ke depan perwakilan dari SMA Unggul Del Tobasa bisa menjadi koordinator JKPKA di wilayah Sumatera Utara. “Pada November mendatang kami akan menggelar Kegiatan Temu Ilmiah. Kami upayakan agar sekolah di wilayah Tobasa dan sekitarnya bisa terlibat, sehingga jaringan JKPKA bisa lebih kuat,” tuturnya.
Kepala Bagian Humas, GCG, dan PKBL PJT I Inni Dian Rohani menambahkan sebagai pembina teknis JKPKA, PJT I memiliki komitmen yang sangat baik untuk membina sekolah di wilayah kerjanya. “Ini pertama kali kami bersama JKPKA menggandeng sekolah di WS Toba Asahan melalui SMA Unggul Del. Ke depan kami minta bantuan pihak sekolah untuk bisa mengoordinasi dan fasilitasi tempat untuk merangkul sekolah lain. Biaya akan ditanggung oleh PJT I,” ujarnya.
Tak hanya melakukan observasi dan sosialisasi di WS Toba Asahan, Duta Sungai 2017 juga diajak berkeliling dan mengunjungi situs sejarah masyarakat Suku Batak.  Mereka diajak menyeberang ke Pulau Samosir menggunakan kapal. Di sana, Rahmad dan Cinthia diajak berkeliling dan mengenal sejarah serta situs peninggalan Suku Batak di Desa Wisata Tomok Parsaoran dengan menggunakan pakaian adat ulos. [rac]

Tags: