DVI Polda Jatim Kirim Sampel DNA Korban Lion Air dari Jatim

Tim Dvi Polda Jatim mengambil data ante mortem korban pesawat Lion Air JT-610 asal Madiun pada Selasa (30/10).

Polda Jatim, Bhirawa
Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Jatim mengirimkan sampel (contoh) DNA dari korban pesawat Lion Air JT-610 ke Jakarta, Rabu (31/10). Sampel DNA ini berasal dari tiga keluarga korban yang merupakan warga Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim mengatakan, ketiga sampel DNA yang dikumpulkan Tim DVI Polda Jatim adalah dari keluarga korban yang ada di Jatim. Ketiganya berasal dari dua korban yang merupakan warga Blitar, dan satu korban warga Madiun.
“Sebenarnya ada empat korban, dua dari Blitar, satu dari Madiun, dan satu dari Surabaya. Tapi yang dari Surabaya keluarganya langsung ke Jakarta, ke Rumah Sakit Pusat Polri Keramat Jati. Makanya tidak kita ambil sampel DNA-nya,” kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Sampel DNA yang telah dikumpulkan Tim DVI Polda Jatim ini, lanjut Barung, akan dikirim salah satu dokter RS Bhayangkara Surabaya ke Jakarta. Nantinya sampel DNA dari korban kecelakaan pesawat ini akan dikirmkan tepatnya ke RS Pusat Polri Keramat Jati.
“Sudah selesai dan sore hari ini pada pukul 15.00 WIB, satu orang dokter dari RS Bhayangkara Surabaya akan mengantarkan langsung sampel DNA tersebut ke RS Pusat Polri menggunakan pesawat,” jelas Barung.
Sebelumnya, Polda Jatim mengirimkan empat Tim DVI yang terdiri dari 12 orang dalam upaya membantu identifikasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) lalu. Dua tim berangkat ke Jakarta, atau ke RS Pusat Polri. Sedangkan dua tim lainnya fokus identifikasi di Surabaya, Blitar dan Madiun. Tim ini untuk proses ante mortem atau identifikasi data diri korban saat masih hidup.
Tim yang berada di Jatim khusus mengambil sampel DNA keluarganya, hingga mencocokkan data riwayat korban saat masih hidup. Sementara tim yang Jakarta lebih ke post mortem atau data-data fisik yang diperoleh melalui personal identification setelah korban meninggal. Untui ante mortem ini mengidentifikasi riwayat korban selama masih hidup. Kemudian juga data dari pengambilan sampel DNA dari orang tua untuk mencocokkan dengan yang ke Jakarta. [bed]

Tags: