DWP Kota Batu Siap Rogoh Kocek Sendiri

Anggota DWP Kota Batu blusukan dari kampung ke kampung untuk melengkapi bantuan untuk warga masyarakat.

Anggota DWP Kota Batu blusukan dari kampung ke kampung untuk melengkapi bantuan untuk warga masyarakat.

Kota Batu, Bhirawa
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Batu tidak pernah sepi dari kegiatan sosial. Mereka blusukan kampung- kampung untuk melengkapi sentuhan pembangunan yang telah dilakukan Pemerintah Kota.
Para istri Aparatur Sipil Negara (ASN) ini tidak pernah ragu merogoh kocek sendiri untuk berbagai kegiatan sosial yang mereka lakukan.
Ketua DWP Kota Batu, Ny Ledia Widodo, beberapa kegiatan rutin selalu diselenggarakan DWP seperti santunan dan buka bersama anak yatim piatu. Termasuk blusukkan dari kampung yang satu ke kampung lainnya untuk menggelar kegiatan pemeriksaan gigi gratis untuk anak-anak.
“Kegiatan ini sekaligus memberikan edukasi cuci tangan kepada anak-anak,”ujar Ledia.
Ditambahkan Sekretaris DWP Kota Batu, Mieke Lestari Dewi, Dharma Wanita memiliki 3 bidang kegiatan yakni, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya. “Untuk Baksos ditangani oleh Bidang Sosbud, seperti santunan anak Yatim Piatu dan Posyandu,” ujar Mieke.
Khusus Posyandu, DWP memiliki program bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan tiap 4 bulan sekali. Kegiatan ini, menurut Mieke, bertujuan untuk memberikan makanan tambahan yang bergizi untuk anak-anak Posyandu, sekaligus memberi wawasan kepada ibu-ibu untuk penganekaragaman makanan tambahan, sekaligus membiasakan anak tentang kebersihan badan melalui PHBS.
“Termasuk memberikan kebiasan anak untuk merawat gigi dengan membiasakan bersikat gigi. Menurut dr. Margie yang selama ini turun ke lokasi-lokasi posyandu dan TK, di posyandu kondisi masih bagus karena belum semua gigi tumbuh. Tetapi jika sudah di TK rata-rata kurang karena masalah kebiasaan yang salah,” ujar Mieke.
Kebiasaan yang ada selama ini anak sikat gigi di waktu mandi. Padahal yang benar adalah, sikat gigi setelah makan atau minum dan sebelum tidur malam wajib sikat gigi terlebih dahulu.
Mieke membenarkan selalu ada kepuasan yang selalu didapatkan dalam sebuah kegiatan. Meski tidak jarang mereka harus mengeluarkan uang dari dompet mereka sendiri. Melihat kegiatan mereka bermanfaat untuk orang lain adalah sebuah kebahagiaan yang luar biasa.
Bahkan yang menarik untuk menjadi pengurus DWP, ada syarat yang diajukan. Pertama mau bekerja dalam tim, kedua calon pengurus wajib bersedia tekor uang waktu dan tenaga.
“Jika mau, baru bisa jadi pengurus,” pungkas Mieke.  [nas]

Tags: