e-Warong Kota Batu Jadi Proyek Percontohan

Mensos RI, Khofifah Indarparawansa didampingi Walikota Batu, Eddy Rumpoko, saat mengunjungi Desa Sumber Brantas untuk me-launching e-Warong di Desa paling ujung di Kota Batu.

Mensos RI, Khofifah Indarparawansa didampingi Walikota Batu, Eddy Rumpoko, saat mengunjungi Desa Sumber Brantas untuk me-launching e-Warong di Desa paling ujung di Kota Batu.

kota Batu, Bhirawa
Kota Batu diharapkan bisa menjadi pioner dan contoh dalam pengembangan e-Warong KUBE PKH dari Kementrian Sosial. Hal ini disampaikan Menteri Sosial, Khofifah Indarparawasa saat me-launching e-Warong di Desa Sumber Brantas, Kota Batu, Jumat (21/10).
Dari 27 Kota/Kabupaten yang telah memiliki E-Warong, Kota Batu memiliki manajemen paling baik.
“Meskipun E-Warong Kota Batu merupakan yang ke 27, namun saya lihat manajemen pendirian dan saat launching-nya yang paling baik. Karena itu E-Warong di Kota Batu harus bisa menjadi contoh bagi E-Warong di Kota/Kabupaten yang lain,”ujar Khofifah.
Diketahui, di Kota Wisata ini akan didirikan 6 titik E-Warong. Keenam tempat ini akan mewadahi 658 pemegang kartu PKH (Program Keluarga Harapan-red). Adapun E Warong di Desa Sumberbrantas merupakan Warong ke -74 dari seluruh E-Warong yang telah didirikan di Indonesia.
Khofifah menjelaskan, dengan keberadaan Layanan E-Warong KUBE-PKH akan semakin memudahkan keluarga miskin yang memegang kartu PKH untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota.
“Program ini adalah salah satu program revolusi budaya yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Kalau biasanya masyarakat penerima bantuan tangan dibawah, secara bertahap kita akan balik tangan ke atas dengan membangun tradisi menabung,”jelas Khofifah.
Warga yang sudah memiliki kartu PKH (warna biru) akan diinset ke Kartu Keluarga Sejahtera (warna merah putih). Dan kartu yang diterima ini bisa digunakan untuk mengambil uang di ATM. Artinya, kartu ini dilengkapi dengan kartu tabungan sehingga penerima bisa memanfaatkan bantuan ini sesuai dengan kebutuhannya.
Khofifah mencontohkan seorang penerima raskin ketika berada di musim panen, tentu mereka tidak membutuhkan beras. Melalui E-Warong, pemegang kartu ini bisa mengambil item sembako lain seperti gula, minyak tanah dan tepung terigu.
Dalam sebulan, pemegang kartu ini untuk alokasi raskin saja mereka menerima Rp 110 ribu. Jika pada bulan itu, mereka belanja di E-Warong Rp 50 ribu, berarti mereka masih mempunyai simpanan uang Rp 60 ribu. Dan dipastikan pemegang kartu ini tidak akan kehilangan uangnya. Karena sisa bantuan masih tersimpan di kartu mereka dan bisa dipergunakan sewaktu-waktu.
“Kartu ini ajaib. Masyarakat sering menyebut kartu ini dengan kartu sakti Jokowi, dulu masih dalam proses pengintegrasian,” ujar Khofifah. Lebih sakti lagi, lanjutnya, pengelolaan semua itu dilakukan oleh koperasi yang bekerjasama dengan BNI dalam bentuk pengaplikasiannya.
“Setiap akhir tahun pemegang kartu mendapatkan SHU, tidak perlu khawatir karena itung-itungannya ada, aplikasinya sudah siap,” ujar Khofifah.
Kartu ini juga akan mempermudah pemerintah kota dalam memberikan bantuan sosial ke warganya. Ke depan, tak hanya Kementerian Sosial tetapi seluruh kementerian bisa menggunakan kartu ini.
Dalam Launching E-Warong, Pemerintah juga memberikan bantuan untuk warga WNI eks Timor Timor di luar NTT. Setiap orang mendapatkan bantuan sebesar Rp 10 juta. Itu bentuk komitmen Presiden Jokowi meskipun saat ini ada effisiensi di seluruh kementerian. “Presiden berpesan jangan sampai dilakukan pemotongan di segala bansos. Semoga harus diterima utuh oleh masyarakat,”pesan Khofifah.
Hadir dalam peluncuran E-Warong tersebut, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, Ketua Penggerak PKK Kota Batu, Ny Dewanti Rumpoko, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin,  Andry ZA Hulung, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Susi, Direktur Pengembangan Bisnis Bulog, Imam Subowo dan Ketua Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera, Nedi. [nas]

Tags: