Edi Berharap Anak-anak Dibebaskan Hidup di Zamannya

Edi Irianto

Edi Irianto
Kecanggihan teknologi di era revolusi industri 4.0 di Indonesia saat ini, tidak bisa dipungkiri berimbas pada kebiasaan anak – anak milenial yang kini yang aktivitasnya tak lepas dari HP android mereka.
Menurut Kepala Upt Museum Mpu Tantular Prov Jawa Timur, Edi Irianto, hadirnya revolusi industri 4.0 tidak bisa dicegah. Karena pada hakekatnya zaman itu terus mengalir. Maka menurut pendapatnya, biarkan saja anak – anak milenial itu hidup dalam zamannya. Yang penting sebagai pendidik dan orang tua, tetap tidak melepas anak – anak itu begitu saja.
Anak-anak di era mileneal itu masih harus tetap diberikan berbagai macam bentuk pembinaan, bimbingan dan pendidikan, supaya bisa menjadi suatu rem atau filter bagi anak-anak milineal itu hidup dalam zamannya. ”Supaya mereka tidak tergelincir hidup di jalan yang salah di zaman yang serba digital ini,” papar Edi.
Dalam bidang kebudayaan, rem atau filter itu, menurut Edi, misalnya pendidik atau orang tua harus tetap menyampaikan kepada anak – anak milenial itu, kalau di zaman sebelum revolusi industri 4.0, ada jenis – jenis permainan-permainan tradisional warisan nenek moyang.
Juga harus disampaikan kalau Bangsa Indonesia itu kaya akan warisan budaya. Dan museum adalah salah satu tempat peninggalan warisan budaya nenek moyang Bangsa Indonesia itu.
“Jadi museum itu menjadi salah satu tempat sebagai rem dan filter bagi anak – anak milenial itu, supaya tidak tergelincir di zamannya,” kata Edi.
Kalau orang tua dan pendidik di sekolah, tidak bisa cerita panjang lebar tentang berbagai warisan budaya luhur nenek moyang itu. Edi mempersilakan membawa anak – anaknya atau siswanya berkunjung di Museum Mpu Tantular milik Provinsi Jatim.
Di sana, kata Edi, anak atau siswa akan bisa tahu secara nyata wujud dari warisan – warisan budaya Bangsa Indonesia. Akan bisa ditunjukkan beragam jenis permainan zaman dulu seperti teklek panjang, engrang, gasing, bekel dan dakon. ”Bisa jadi anak – anak milenial kini tidak tahu sama sekali semua permainan itu,” kata Edi.
Disana juga ada sekitar 15 ribu koleksi benda – benda kuno peninggalan nenek moyang. Namun yang dipamerkan secara bergantian biasanya hanya 30% nya. Ada koleksi biologika dan etnografika atau barang-barang peralatan zaman dulu.
“Karena ini perkembangan zaman, kita tidak bisa melarang anak kita untuk pakai HP. Kalau dilarang nanti malah kuper hidup di zamannya. Hanya saja sebagai pendidik dan orang tua, harus tetap senantiasa memberi bimbingan pada mereka. Tidak bisa dilepaskan begitu saja,” ujarnya.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Bapak Bangsa dan Negara Indonesia, Presiden RI pertama, Ir Soekarno, agar Bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah bangsanya. Seperti yang terkenal dengan ungkapan ‘Jasmerah. Jangan sampai melupakan sejarah. [kus]

Tags: