Edi Witjara: Kerjasama Telkom-Indofarma Majukan Ekosistem Kesehatan di Indonesia

MoU antara PT Telkom Indonesia dengan PT Indofarma Tbk, Rabu (8/12).

Surabaya, Bhirawa
Menteri BUMN, Erick Thohir menyaksikan penandatanganan MoU PT Telkom Indonesia dengan PT Indofarma Tbk. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Edi Witjara selaku Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia dengan Arief Pramuhanto selaku Direktur Utama Indofarma.

“MoU ini sekaligus membuka jalan lahirnya inovasi yang mendukung kemajuan ekosistem kesehatan di Indonesia,” kata Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia, Edi Witjara melalui rilis resminya, Rabu (8/12).

Dijelaskan Edi, adanya globalisasi pasar memberi efek pada pelaku bisnis skala internasional yang tak lagi membedakan pasar domestik dengan pasar luar negeri. Hal itu berkaitan juga dengan terpangkasnya hambatan perdagangan. Yaitu terkait tarif maupun non-tarif, yang memungkinkan ekspansi bisnis untuk merambah masuk ke pangsa pasar di berbagai negara.

Inovasi teknologi informasi dewasa ini, sambung Edi, makin menjadi prioritas, khususnya di bidang kesehatan. Hal tersebut memerlukan suatu ekosistem yang dibangun dengan dorongan kebutuhan bersama akan terobosan-terobosan baru.

“Sinergi ini juga akan berdampak pada perekonomian. Sehingga makin mendorong Indonesia untuk mampu bersaing di pasar global,” jelasnya.

Sektor kesehatan Indonesia, diakui Edi mulai memasuki era disrupsi. Dimana teknologi digital makin dioptimalkan oleh para pelaku industri, baik produsen maupun pemilik fasilitas kesehatan. Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pelayanan.

Edi tak menampik jika kolaborasi antara Telkom dengan Indofarma merupakan sinergi antara teknologi dan kesehatan. Dengan harapan dapat membawa muatan positif serta berujung pada ragam inovasi produk yang kini tengah dikembangkan oleh Indofarma.

“Ke depannya, Telkom dan holding kesehatan akan menyiapkan roadmap kesehatan dengan sentuhan teknologi untuk makin memperkuat kemandirian industri farmasi nasional dan meningkatkan skala bisnis,” harapnya.

Pihaknya menambahkan, makin banyak institusi kesehatan yang melakukan pembenahan secara internal. Yakni melalui perbaikan kualitas produk dan pelayanan, yang memungkinkan Indonesia ke depannya menjadi destinasi rujukan kesehatan di tingkat dunia.

“Dukungan secara eksternal, termasuk dari penyedia layanan teknologi dan informasi, akan mampu mendorong percepatan positioning Indonesia di peta dunia,” pungkasnya. (bed)

Tags: