Edukasi Atasi Isu Sampah Plastik

Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai maka persoalan sampah akan terus menjadi isu lingkungan serius di setiap negara, termasuk Indonesia. Terlebih persoalan sampah plastik yang hingga kini terus menyita perhatian banyak pihak termasuk pemerintah. Itu artinya, isu sampah plastik menjadi salah satu isu yang mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diketahui bahwa limbah plastik yang dihasilkan Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, 3,2 juta ton terbuang ke laut, sementara dari jumlah tersebut hanya 10 persen yang berhasil didaur ulang. Selain itu, diketahui bahwa sebanyak 80 persen pencemaran laut berasal dari sampah platik 8 hingga 14 juta metrik ton plastik yang berakhir di laut setiap tahunnya. Terdapat pula 50-75 triliun keping plastik dan mikroplastik di lautan, serta diperkirakan pada 2050 jumlah sampah plastik akan melebihi jumlah ikan di laut, (Kompas, 20/2/2023).

Data kapasitas sampah plastik tersebut atas, merupakan sebuah potret miris dari minimnya pengelolaan sampah di negeri ini. Oleh sebab itu, fakta sampah plastik ini sudah semestinya mendapatan perhatian dan upaya sekaligus tindakan konkret dari pemerintah dan semua pihak termasuk masyarakat luas. Sebab, jika isu dan persoalan sampah plastik ini dibiarkan akan berpotensi membawa dampak yang serius, tidak hanya bagi kehidupan ekosistem laut, tetapi juga pada ketahanan pangan dan kesehatan manusia.

Oleh sebab itu, komitmen banyak pihak yang terintegrasi dari hulu ke hilir dalam rangka penanggulangan bahaya sampah plastik di Indonesia sangat dibutuhkan pihak dari hulu ke hilir. Di hulu, transparansi peta jalan pengurangan sampah oleh produsen sekirannya perlu terus di dorong untuk selalu melakukan keterbukaan. Termasuk yang tidak kalah pentingnya adalah pemerintah perlu terus melakukan edukasi atasi isu sampah plastik. Dan, guna menunjang semua itu tentu kolaborasi antar pihak dalam pembangunan infrastruktur daur ulang plastik tentu sangat urgen terupayakan agar bisa mempercepat penanganan sampah plastik di negeri ini.

Masyhud
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang.

Rate this article!
Tags: