Edukasi ‘Mental Health’ Masyarakat Melalui Frightmare Run

Chiquita febby (kanan), Jeffri, Adra Achirultan dan Yahya T Robbani menunjukkan Banner kegiatan yang akan diadakan pertangahan Maret ini dengan tajuk “Mental Health”, di Ruang Anatomi FK Unair, selasa (27/2).

Surabaya, Bhirawa
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran (KM FK) Unair mengadakan sosialisasi dan penyuluhan melalui Dekan Cup 2018. Kegiatan ini bertujuan memberi edukasi ke masyarakat terkait kesehatan mental yang masih sering kali diremehkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya di kota Surabaya.
Ketua Dekan Cup 2018, Yahya T Robbani mengungkapkan, kesehatan jiwa dan mental masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasar data WHO, ada sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena demensia.
“Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan jiwa masih sangat minim dan dianggap sepele,” tuturnya pada Bhirawa Selasa (27/2).
Padahal, lanjut Yahya kesehatan jiwa merupakan hal yang sangat vital dalam keberlangsungan hidup manusia. Berbagai faktor psikologis dan sosial serta keanekaragaman penduduk yang tinggi akan menyebabkan gangguan jiwa akan terus bertambah.
“Hal ini akan berdampak pada penambahan beban Negara dan penurunan produktivitas manusia dalam jangka panjang,” ungkap mahasiswa pendidikan kedokteran Unair ini.
Sementara itu, Kepala Subdivisi Acara Opening Dekan Cup 2018, Adra Achirultan memaparkan, bahwa dalam kegiatan yang bertajuk Opening Event ‘Agoraphobia ; Frightmare Run’, pihaknya mengajak masyarakat untuk lari malam dengan jarak 6 km bersama zombie.
“Tidak pernah terbayangkan oleh kita, bagaimana kita berlari di malam hari dengan ditemani para zombie” tuturnya
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika Agoraphobia merupakan suatu ketakutan yang berelbih terhadap keramaian sebagaimana yang kita ketahui bahwa phobia adalah suatu mental disorder yang terkadang tidak disadari oleh penderitanya.
“Kami mengumpamakan ketakutan terhadap keramaian tersebut seperti berlari kemudian dikejar zombie. Mereka akan berusaha mengindari zombie-zombie tersebut” ulasnya.
Cara-cara seperti itulah, lanjutnya yang dilakukan penderita Agoraphobia. Dengan begitu, pihaknya ingin memberikan wawasan terhadap masyarakat mengenai gejala-geala dan perihal lainyya yang terkait dnegan Agoraphobia, agar masyarakat paham dan mengetahui.
“Sehingga mereka juga tahu sejak dini indikasi Agoraphobia dan Mental Illness” sambungnya.
Diakuinya, terkait penanganan Argophobia pihaknya belum bersentuhan langsung dengan pengidap Argophobia. “Kita hanya belajar teknik dasar menilai orang terindikasi argophobia,” jelasny.
Pada kegiatan Dekan Cup 2018 ini, Unair membagi menjadi tiga kategori event yaitu, Opening Event, Competition dan Closing Event. Di mana pada Opening dan Closing Event akan diikuti oleh masyarakat umum. Sedangkan untuk competition akan diikuti oleh internal Unair. Rencananya, acara ini akan dibuka pada pertengahan Maret ini. [ina]

Tags: