Edukasi Pengenalan Batik Lewat E-Batik Nusantara

Tim PKM RSH menunjukkan aplikasi E-Batik Nusantara yang ditujukan untuk mengenlkan dan mengeduksi anak sejak usia dini.

Surabaya, Bhirawa
Kaya ragam motif dan makna, batik menjadi salah satu kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia. Karena nilainya tinggi, batik penting dipelajari dan diwarisi dari generasi ke generasi. Salah satu upaya yang dilakukan yakni, edukasi batik sejak dini.
Hal itulah yang dilakukan lima mahasiswa PKM RSH Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Yakni Aas Nafilah Ilmi dari S-1 Pendidikan IPS, Novan Ari Pradana D-4 Manajemen Informatika, Moch. Anan Charismadeyanto dari S1 Pendidikan IPS, Maharani Syahdilla Putri W S1 Desain Komunikasi Visual, dan Ama Fatmala S1 Pendidikan IPS. Kelimanya membuat inovasi aplikasi E-Batik Nusantara. Melalui aplikasi ini diharapkan anak-anak bangsa mencintai batik nusantara.
Menurut Ketua PKM RSH, Aas Nafilah Ilmi, E-Batik dirancang menggunakan metode Augmented Reality (AR) berbantuan combine close sebagai media pembelajaran atau sarana edukasi ragam batik tanah air. Media ini dikembangkan berdasarkan riset dan sudah melewati tahap uji coba. Aplikasi sudah mulai digunakan sekolah di Kota Surabaya.
“Kalau mau belajar batik, macam-macamya, motif dan maknanya dari berbagai daerah bisa lewat E-Batik,” ujarnya, Senin (13/9)
Dijelaskan Aas, E-Batik memiliki beberapa fitur utama, mulai dari materi, game hingga informasi seputar aplikasi dan petunjuknya. Cara kerja aplikasi itu pun cukup sederhana. Pada tampilan utama dimunculkan peta Indonesia yang jika salah satu daerah di-klik, akan muncul ikon model baju batik ciri khas daerah tersebut, disertai dengan keterangan nama batik hingga filosofinya.
“Jenis dan makna batik 34 provinsi di Indonesia semua ada di aplikasi,” ucapnya.
Visual model batik, lanjut dia dirancang berbasis 3D sehingga bisa digerakkan, diputar atau diperbesar dengan sentuhan jari. Selain itu, juga dilengkapi dengan ‘suguhan’ 34 lagu daerah dan fitur permainan sederhana berupa tanya jawab dan tebak-tebakan seputar batik nusantara. Dalam pengembangan aplikasi itu, lima mahasiswa ini mendapat sokongan dana PKM RSH Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbud Ristek RI.
E-Batik Nusantara, imbuh Aas, hadir untuk mengedukasi dan mendorong anak-anak bangsa sehingga tertarik mempelajari, memahami dan memaknai batik sebagai bagian dari warisan penting bangsa Indonesia.
Tentu harapannya, tidak sebatas memahami batik sebagai warisan dan karya seni serta budaya bangsa. Melainkan lebih jauh sebagai kearifan lokal dan inspirasi dalam berkreasi dan berinovasi bagi para generasi.
“Orang luar kagum dengan batik kita, masa kita nggak bangga dan gak belajar tentang batik kita sendiri. Lama-lama batik bisa terkikis dari atensi generasi kalau tidak diperkenalkan dan diajari sejak dini. Diharapkan, aplikasi edukasi tentang batik ini bisa memudahkan para guru dalam mengajar dan para siswa dalam belajar tentang batik nusantara. [ina]

Tags: