Edy Rahmadi Gantikan La Nyalla Jadi Ketua PSSI

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Jakarta, Bhirawa.
Edy Rahmayadi secara resmi menggantikan posisi La Nyalla Mattalitti sebagai ketua umum PSSI setelah pada kongres di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Kamis, menang telak atas lima calon lain yang secara resmi terdaftar.
Berdasarkan hasil pemilihan, pria yang saat ini menjabat sebagai Pangkostrad ini mampu meraih 76 suara atau unggul jauh dengan calon yang berada diposisi kedua yaitu Moeldoko dengan 23 suara dan Eddy Rumpoko dengan satu suara. Sedangkan tujuh suara lainnya tidak sah.
Jika melihat jumlah pemilih, seluruh pemilik suara PSSI semuanya menyalurkan hal pilihnya dengan total 107 pemilik suara. Sebelumnya ada dua tim yang mengalami dualisme kepengurusan yaitu Persigar Garut dan Uni Bandung. Namun, semuanya bisa diselesaikan sebelum pemilihan.
Mulai pemilihan hingga pembacaan hasil, kondisi kongres kondusif. Setelah dinyatakan menang satu putaran, Edy Rahmayadi langsung diangkat oleh pendukungnya yang dikenal dengan sebutan Kelompok 85. Namun, apa yang dilakukan pendukung pemenang ini langsung dihentikan oleh ketua Komite Pemilihan Agum Gumelar.
“Pemberian ucapan selamat nanti saja ya? Setelah semua proses pemilihan selesai,” kata Agum Gumelar dengan lantang.
Setelah kondusif, mantan Ketua Umum PSSI itu langsung mengumumkan perolehan suara secara detail. Bahkan, Agum Gumelar langsung menetapkan hasil pemilihan ketua umum PSSI periode 2016-2020.
“Dengan ini hasil pemilihan saya nyatakan sah,” kata mantan Menteri Perhubungan itu.
Setelah pemilihan salah satu calon yaitu Moeldoko langsung keluar dari arena kongres. Namun, mantan Panglima TNI ini sedikit memberikan komentar terkait pelaksanaan kongres PSSI.
“Sudah bagus. Semoga kedepannya PSSI bisa jauh lebih baik,” katanya dengan singkat.
Pemilihan Ketua Umum PSSI sebenarnya diikuti sembilan calon. Namun pada pelaksanaannya satu satu statusnya tidak diampuni yaitu Djohar Arifin Husin. Sedangkan dua calon lainnya yaitu Erwin Aksa dan Tony Aprilani mengundurkan diri.
Dengan demikian ada enam calon yang maju yaitu Edy Rahmayadi, Moeldoko, Edyy Rumpoko, Sarman, Bernhard Limbong dan Kurniawan Dwi Yulianto. [ira.ant]
KASUS PERSEBAYA JADI PRIORITAS EDY RAHMAYADI
Kasus Persebaya 1927 yang hingga saat ini statusnya belum dipulihkan oleh PSSI akan menjadi prioritas khusus oleh ketua umum PSSI terpilih, Edy Rahmayadi setelah Pangkostrad ini terpilih menjadi orang nomor satu di induk organisasi sepak bola Indonesia itu.
“Persebaya akan segera diselesaikan. Nanti akan kami lihat mana yang benar. Yang jelas akan kami seleksaikan dengan jalan yang tepat,” kata Edy Rahmayadi di sela Kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Kamis.
Tim kebanggaan Arek Suroboyo ini sesuai dengan agenda akan disahkan pada Kongres PSSI ini. Hanya saja menjelang pengesahan diprotes oleh beberapa pemilik suara. Akhirnya pimpinan sidang menyerahkan keputusan pada kongres.
Kongres pun menyepakati jika rencana pengembalian status Persebaya dengan tiga tim lainnya yaitu Arema Indonesia, Persewangi Banyuwangi dan Lampung FC ditunda dan permasalahannya disarankan untuk diselesaikan kepengurusan baru.
Melihat permasalahan yang ada, Edy Rahmayadi berjanji permasalahan tersebut segera diselesaikan. Namun, untuk mekanismenya belum dijelaskan secara detail.
“Akan kita selesaikan dengan visi PSSI yang nanti akan kita ucapkan yakni PSSI yang bermartabat,” kata Edy Rahmayadi dengan tegas.
Sebelum pemilihan, suporter fanatik Persebaya atau yang dikenal dengan bonek mendatangi lokasi kongres. Mereka ingin mengetahui langsung tuntutan mereka yang menginginkan tim kebanggaannya statusnya dipulihkan.
Namun, pada kenyataannya tuntutan mereka belum terpenuhi. Akibatnya, bonek akan terus mengawal permasalahan ini karena sebelumnya sudah dijanjikan jika Persebaya statusnya dipulihkan kurang puas dan sempat memancing perhatian dilokasi kongres.
Setelah puas menyampaikan aspirasi, perwakilan bonek yang sempat datang ke lokasi kongres langsung diarahkan ke lokasi semula yaitu di Stadion Tugu, Jakarta Utara. [ira.ant]

Tags: