Ekonomi Global Belum Stabil, Ekspor Jatim Turun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dari Januari-September 2016 nilai ekspor mencapai USD 104,36 miliar, menurun 9,41 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Angka tersebut dipengaruhi oleh nilai ekspor Jatim yang mencapai USD 13,9 miliar dan Jabar sebesar USD 18,8 miliar.
Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono menyebut nilai ekspor di Jatim mengalami penurunan sekitar 12,51 persen dibanding Agustus 2016 lalu, dari USD 1,61 miliar menjadi USD 1,41 miliar. “Penyebab penurunan ini karena kondisi ekonomi global yang masih belum stabil,” kata Teguh, Senin (17/10).
Secara kumulatif (Januari-September), nilai ekspor Jatim mengalami kenaikan sebesar 8,47 persen. Di mana ekspor migas mencapai USD 759,48 juta, sedangkan ekspor non migas mencapai USD 13,54 miliar.
“Terhitung mulai Januari hingga September tahun ini (2016), nilai ekspor di Jatim mencapai USD 14.300,48 juta. Angka ini naik 8,47 persen. Dibanding Tahun 2015, yang hanya mencapai USD 13.184,24 juta,” paparnya.
Ekspor non migas di Jatim pada bulan September lalu, didominasi perhiasan atau permata dengan nilai mencapai USD 137,23 juta. Diikuti kayu dan barang-barang dari kayu yang mencapai USD 103,34 juta.
“Selanjutnya ekspor ikan dan udang mencapai USD 82,56 juta, lemak dan minyak hewan (nabati) tembus angka USD 81,82 juta, dan bahan kimia organik di level USD 76,10 juta,” Kata Teguh. [rac]

Tags: