Eks HTI Kabupaten Lamongan Kecam Tindakan Berujung Anarkis di Jakarta

Eks HTI Ainur Rofiq bersama Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung saat di Universitas Islam Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Tidak hanya sejumlah pimpinan daerah dan ulama – ulama yang melontarkan kecaman keras terhadap aksi demonstrasi anarkis yang berujung memakan korban.
Mantan pengikut faham Hizbut Tahrir Indonesia pun juga mengungkapkan hal yang sama atas peristiwa 22 Mei di negeri ini yang harus menumpahkan darah kembali.
Ia adalah Ustad Ainur Rofiq , Eks Hizbutt Tahrir Indonesia yang pernah diundang Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung untuk menceritakan kesaksiannya terkait bagaimana bahayanya paham yang dianut sebelumnya tersebut, terhadap keutuhan NKRI di Unisla.
“Saya mengecam keras dan saya sejak awal tidak setuju dengan aksi – aksi tersebut,  terutama provokasi yang dimunculkan”Tutur Ainur Rofiq,Sabtu(25/5).
Pria asal Jombang tersebut menjelaskan,Prinsipnya, kalau merasa dicurangi ya tempuh pranata hukum yag telah ada.Itu lebih bagus daripada menggerakkan masyarakat dengan demo yang ternyata muncul kerusuhan.
Saya sepakat jika kubu yang tidak terima dengan hasil KPU protes dengan mekanisme melalui jalur hukum yang ada yakni MK”Jelasnya.
Disisi lain ia menghimbau kepada masyarakat supaya tidak larut dalam permainan elit politik.”Terlepas dari maslah kelompok yang tergolong di beberapa friksi – friksi, rakyat dengan beberapa friksinya jangan maulah  digunakan dan diadu oleh elit politik,  maka   sungguh tidak beradab elit itu”Tegasnya.
Ainur Rofiq pun menyayangkan aoal aksi demonatrasi tersebut, yang menurut sudut pandangnya banyak penumpang gelap untuk sebuah kepentingan tertentu.”Apalagi demo yang terjadi kisruh begitu, pasti kelompok radikal menumpangi untuk kepentingannya”Ungkapnya.
Disisi lain Ainur Rofiq EKS HTI sepakat dengan yang dilakukan oleh pihak aparat Kepolisian dan TNI.”Saya sangat mendukung TNI- Polri yang tegas.  Siapapun perusuh atau pelanggar aturan harus ditindak,  gak peduli siapapun”Imbuhnya.
Seperti diketahui,Mantan penganut Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) pernah memberikan kesaksiannya terkait bagaimana bahayanya paham yang dianut sebelumnya tersebut, terhadap keutuhan NKRI.
Ainur Rofiq Al-Amin kemudian memutuskan untuk keluar setelah memahami bahwa paham yang dianut HTI tidak sesuai dengan landasan NKRI.
Rofiq menyebut bahwa di dalam HTI memang diberikan doktrin-doktrin bahwa    selama ini NKRI menggunakan sistem yang kufur. [Mb9]

Tags: