Eks Karyawan PT Kertas Leces Probolinggo Ngelurug Istana

Eks Karyawan PTKL saat menggelar aksi di depan istana Negara.

Probolinggo, Bhirawa
Puluhan eks karyawan PT Kertas Leces (PTKL), Probolinggo, ngelurug Istana Presiden dan sejumlah kantor kementerian di Jakarta. Mereka menuntut pembayaran gaji sesuai dengan perjanjian bersama (PB) yang telah disepakati dan dikuatkan putusan PN Surabaya. Yakni, Rp 100 juta untuk setiap karyawan.
Eks karyawan PTKL itu mulai melakukan aksinya sejak Senin 22/1 kemarin. Mereka mendatangi Istana Presiden. Sebelum melakukan aksinya di Istana Presiden, mereka lebih dalu melakukan aksi di depan kantor Kementerian BUMN. Namun, selama beberapa jam orasi, Menteri BUMN Rini Sumarno tak juga menemui massa. Hanya staf menteri yang menemui mereka.
Namun, eks karyawan perusahaan pelat merah itu menolak kehadiran staf Kementerian BUMN tersebut. “Kami di sini meminta untuk ditemui oleh Bu Menteri sendiri, bukan yang lain. Jika memang tidak ditemui (Rini Soemarno, Red), kami menolak siapa saja yang menemui,” ujar Mohammad Arham, koordinator eks karyawan PTKL dari Serikat Karyawan (Sekar), Jum’at 26/1..
Karena tak ditemui Rini Soemarno, mereka menuju Istana Presiden dengan berjalan kaki. Mereka berharap ditemui Presiden Joko Widodo. Namun, sampai pukul 14.30, massa belum juga ditemui. Akhirnya, mereka memutuskan untuk istirahat.
Sekitar pukul 15.00, mereka kembali melakukan orasi. “Hanya satu itu saja yang kami suarakan. Yaitu, pembayaran segera gaji kami. PTKL harus membayar Rp 100 juta lebih per orang yang memiliki PB. Hal itu sesuai dengan keputusan PN Surabaya,” terang Arham. Selain melakukan aksi di depan Istana Presiden, puluhan eks karyawan ini juga melakukan aksi di depan gedung DPR RI di Senayan. “Kami akan terus menuntut hak kami. Sebab, selama ini eks karyawan PTKL sudah dibohongi oleh perusahaan yang katanya akan melakukan pembayaran,” terangnya.
Selasa 23/1, puluhan eks karyawan PTKL kembali melakukan aksi. Kali ini, mereka berorasi di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kemennakertrans).
Setelah puas melakukan orasi, puluhan eks karyawan kembali menuju Istana Presiden. Mereka melakukan aksi sekitar pukul 13.00 hingga pukul 16.00. “Untuk di Kemenakertrans, kami tidak demo. Tapi hanya penyampaian aspirasi saja. Kami ingin gaji kami segera dibayarkan sesuai kesepakatan,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Hubungan Industrial dan Syarat Kerja (Hubinsyaker) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Probolinggo mengatakan, pihaknya tak memiliki kewenangan apapun atas kondisi yang ada di PTKL.
“Itu kan hanya sebagian orang saja (yang melakukan aksi, Red). Kami tidak ada kaitannya dan tidak ada bantuan yang kami berikan pada mereka. Sebab, selama bangkrutnya perusahaan itu, kami sudah tidak ada hubungan lagi,” tambahnya.(Wap)

Tags: