Eksistensi Halal Center Juleha Malang Raya

Para juru sembelih halal siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan diatinasi halal di Malang Raya. [M Taufik]

Tingkatkan Edukasi Penyembelihan Unggas, Jadi Komponen Penting Sediakan Makanan Halal
Kota Malang, Bhirawa
Juru Sembelih Halal Indonesia atau Juleha Malang Raya, menjadi salah satu komponen terdepan untuk menyediakan makanan halal di Kota Malang. Karena dari penyembelihan yang dilakukan secara syar’i akan dihasilkan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (Asuh).
Salah satu upaya menggawangi makanan halal, para juru sembelih halal melakukan optimalisasi organisasi dan mengadakan rapat kerja daerah (rakerda), dan pemantapan ketrampilan anggotanya untuk menyiapkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal (Asuh)
Ketua Juleha Malang Raya, Akhmad Yani M SSos mengatakan, optimalisasi organisasi ini untuk mendukung kawasan Malang Raya menjadi destinasi kawasan halal. Sehingga para anggota yang memiliki atau bekerja di Rumah Potong Hewan (RPH) Umum dapat memiliki sertifikasi halal.
Yani menyebut, kalau BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) itu sertifikasi bagi penyembelihnya. Selain itu, program kegiatan lainnya yang bakal dilakukan yakni kaderisasi anggota. di Kota Malang sebanyak 103 orang, lalu Kabupaten Malang sejumlah 54 orang, dan Kota Batu ada 3 orang. Ia berharap sebanyak-banyaknya masyarakat bisa bergabung.
Pihaknya akan melakukan sosialisasi dengan mendatangi beberapa masjid untuk mengedukasi takmir tentang menyembelih hewan ternak halal sesuai syariat. “Bakal kami datangi, untuk memberikan sosialisai, biasanya kami lakukan mulai bulan Syawal sampai menjelang Idul Adha,” katanya.
Program kegiatan lainnya yang bakal dilakukan, yakni pengembangan sumber daya manusia (SDM) anggota saat ini. Terutama pembekalan materi publik speaking yang baik dan benar. Sebab, tidak jarang anggota Juleha Malang Raya seringkali dimintai menjadi pemateri di beberapa kegiatan. “Kemudian program lainnya meningkatkan anggota untuk ikut sertifikasi dari BNSP Juleha. Alhamdulillah saat ini sudah ada 29 orang,” katanya.
Pihaknya juga bekerjasama dengan pemerintah baik di daerah maupun pusat. Seperti yang sudah terjalin selama ini dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan di Kota Batu dari Kementerian Pertanian. Yang setiap tahunnya menyelenggarakan Sertifikasi BNSP tingkat nasional. “Kalau di Kota Malang kami bekerjasama dengan rumah potong hewan disana karena biasanya dijadikan tempat prakteknya,” katanya.
Selain itu, Juleha juga tengah fokus untuk meningkatkan edukasi penyembelihan unggas. Menurutnya, saat ini tukang jagal khusus unggas itu masih minim pengetahuan.
Anggota Juleha Malang Raya sendiri yang menjadi penyembelih ayam masih sedikit yakni 6 orang. Kedepannya sosialisasi dan edukasi juga bakal digalakkan tentang penyembelihan ayam yang baik dan benar. Keberadaan Juleha, kata dia sangat berperan dalam menentukan halal atau tidaknya daging sembelihan.
Sementara itu, Direktur Halal Center Ponpes Bahrul Maghfiroh, Tri Darmanto mengatakan, keberadaan fungsi dari Halal Center, membantu proses pengurusan administrasi sertifikasi halal.
Menurutnya, untuk RPH terutama umum tidak harus tersertifikasi melalui tiga lembaga pemeriksa halal utama. Yakni LPPOM MUI, Sucofindo atau Surveyor Indonesia. Tapi bisa melalui seluruh perguruan tinggi bisa siap dengan SDM-nya.
Di Malang Raya dibutuhkan setidaknya 100 Juleha, agar layanan makan halal ini bisa diberikan mulai dari hulu. “Kuncinya tentunya dibutuhkan campur tangan pemerintah, agar penyedian daging halal itu bisa terwujud,”tandasnya.
Menurutnya, kerjasama dengan Juleha Malang Raya dilakukan supaya ada pihak yang menjamin penyembelihan hewan ternak. Pihaknya juga siap membantu para anggota Juleha untuk mendapatkan sertifikat sebagai penyelia halal dengan LPPOM MUI. “Itu kalau offline (ngurusnya) Rp 3,5 juta tapi kalau di kami hanya Rp 550 ribu sudah dapat,” tukasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Ir H Ade Herawanto MT, mendorong agar sertifikasi Juru Sembelih Halal (Juleha) di perbanyak lagi. Ini menurut dia sangat penting untuk mewujudkan Kota Malang memenuhi standart layanan makanan halal, mulai dari sapi, kambing hingga unggas.
“Untuk mendukung destinasi Halal yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah menyiapkan bahan dasarnya terlebih. Seluruh bahan makanan yang terbuat dari daging standart halalnya harus jelas,” ujar Ade.
Ia sangat bersyukur tindaklanjut dari MoU dia dikala menjabat Plt. Direktur RPH dengan Prof HM Bisri Pengasuh Ponpes Baghrul Magfiroh dengan jaringan ponpes di Kota Malang, pada 2019 dulu. “Pentingnya sertifikasi halal kepada para stake holder yang menyediakan produk-produk pangan halal lan thayibbah bagi masyarakat trutama bagi Juleha Arema,” ujarnya.
Karena itu pada tahun ini, pihaknya akan mendorong terlaksananya sertifikasi Juleha, bekerjasama dengan pihak lain termasuk dengan Bank indonesia. “Ke depan seluruh jalan harus ditempuh agar semakin banyak Juleha yang tersertifikasi,” pungkasnya. [M Taufik]

Tags: