Ekslusif ,Dispendukcapil Tidak Bisa Door to Door

(Pendataan Penduduk di Apartemen)
Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya mengaku kesulitan mendata penghuni apartemen yang tengah marak berdiri  di Kota Pahlawan. Keinginan petugas pendataan Dispendukcapil untuk langsung door to door di hunian vertical ini sulit terwujud.
Dari data yang telah dikantongi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya per tahun 2016 ada 54 apartemen yang telah berdiri. Namun, dari jumlah tersebut tentunya bertambah di tengah gencarnya pembangunan di Surabaya. Dari 54 apartemen tersebut hanya separohnya yang bisa ditembus Pemkot Surabaya dalam mendata para penghuninya.
“Itupun tidak semua para penghuni apartemen memiliki itikad baik di saat kami di lokasi. Tidak semua manajemen apartemen welcome kepada petugas. Jadi selalu kami bersinggungan kepada pihak manajamen lantaran tidak bisa door to door,” kata Kepala Bidang Data dan Inovasi Pelayanan Dispendukcapil Kota Surabaya Etik Wahyu Utami saat ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Selasa (4/7) kemarin.
Menurut dia, petugas pendataan tidak bisa sampai door to door lantaran pihak manajemen apartemen telah menyediakan tempat khusus di aula. “Kendalanya selama ini memang tidak bisa door to door ya, karena di apartemen lebih safety. Jadi petugas tidak bisa sampai naik,” ujarnya.
Dari catatan yang dikantongi Dispendukcapil bahwa jumlah dan persebaran apartemen tahun 2016 terdapat kurang lebih 54 bangunan apartemen. Baik yang sedang proses pembangunan maupun sudah berpenghuni. Pertumbuhan apartemen di Surabaya memang pesat bak jamur tumbuh di musim hujan.
“Ini data tahun 2016 ya, lebih darih Kecamatan di Surabaya sudah berdiri di apartemen. Diantaranya, Kecamatan Dukuh Pakis memiliki jumlah bangunan apartemen terbanyak yakni 10 apartemen. Disusul Kecamatan Wonocolodan Sukolilo. Kami ingatkan ini data tahun 2016,” bebernya.
Dalam waktu dekat, kata Etik, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi kembali ke pihak pengelola apartemen. “Karena agenda rutin kita dalam satu bulan melakukan pendataan 6 kali. Untuk hari ini (kemarin, red) dan besok belum ada jadwalnya ya,” tambahnya.
Sementara, Kasi Pemanfaatan Data Dispendukcapil Kota Surabaya Rina Yuliasih mengatakan bahwa melakukan pendataan penghuni apartemen memang cukup susah. Mulai dari petugas bersinggungan dengan pihak manajemen, para penghuni juga sulit didata.
“Dulu pernah ada penghuni yang beritikad baik sampai turun sendiri menemui kami. Apalagi dia warga asing dari Belanda yang dimana dirinya di sini kuliah. Nah, ini yang memiliki pekerjaan dan kesibukan yang jelas adanya dan patuh,” katanya. (geh)

Tags: