Eksotika Bromo Masuk Top 30 Events Of Event Wonderful Indonesia

Bupati Probolinggo Hj P Tantriana Sari, SE saat menerima penghargaan atas pengakuan Bromo.

Probolinggo, Bhirawa
Kegiatan Eksotika Bromo yang merupakan salah satu potensi wisata di Kabupaten Probolinggo memperoleh pengakuan dari berbagai negara. Bahkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia memasukkan Eksotika Bromo sebagai Top 30 Events Calender of Event Wonderful Indonesia 2019.
Penghargaan atas pengakuan tersebut diterima oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dari Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata RI I Gusti Ngurah Putra dalam kegiatan Eksotika Bromo di Lautan Pasir Bromo Tengger Semeru Kecamatan Sukapura, Sabtu (13/7) kemarin.
Kegiatan ini dihadiri oleh anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Wakil Bupati Probolinggo Drs HA. Timbul Prihanjoko serta serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Bupati Probolinggo Hj. Tantriana Sari, SE menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pariwisata RI yang telah mensupport penuh terhadap event Eksotika Bromo. Dimana Eksotika Bromo tahun 2018 masuk 100 Top Event Wonderful Indonesia. Sedangkan Eksotika Bromo 2019 sudah masuk Top 30 Events Calender of Event Wonderful Indonesia.
“Ini merupakan tugas kita bersama untuk mengembangkan serta meramaikan destinasi wisata Indonesia dan juga melestarikan seni budaya Indonesia,” katanya.
Momentum Eksotika Bromo ini juga dimeriahkan dengan kegiatan pendukung lainnya yang sama seperti ditahun-tahun sebelumnya. Seperti stand pameran produk UKM dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) melalui Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo yang didukung oleh Forum Kabupaten Probolinggo Sehat (FKPS) dan PT POMI.
Pemkab Probolinggo bersama pelaku jasa wisata di kawasan Gunung Bromo akan menggelar event Jathilan. Event ini tak hanya dilakukan setahun sekali, tapi setiap bulan sekali. Jathilan dikenal sebagai tarian paling tua di Jawa, dikenal juga dengan nama Jaran Kepang. Tarian ini mempertontonkan kegagahan seorang prajurit di medan perang dengan menunggang kuda sambil menghunus sebuah pedang.
Penari menggunakan kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu atau kulit binatang yang disebut dengan Kuda Kepang, diiringi alat musik gendang, bonang, saron, kempul, slompret dan ketipung. Penari menggunakan seragam prajurit dan yang lainnya menggunakan topeng dengan tokoh-tokoh yang beragam, ada Gondoruwo (setan) atau Barongan (singa). Setiap bulannya akan digelar pada bulan purnama atau menjelang dan setelah bulan purnama. Hal ini dilakukan untuk memancing wisatawan agar bisa menikmati gunung bromo dan wisata budaya. [wap]

Tags: