Ekspansi Jawa Jatim, IPPS Optimistis Tumbuh 40 Persen

Managing Director PT Intraco Penta Prima Servis, George Setiadi saat menjelaskan kelebihan dari alat berat berupa Dozer merk Dressta yang diperuntukkan untuk wilayah Jawa dan sekitarnya kepada salahsatu customer IPPS H Redy Asmara didampingi CST Director, Erwien Kurniawan (paling kiri), HE GA Director IPPS, Guntur Haludin dan Direktur PT Intraco Penta, TBK, Moh Effendy Ibnoe. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
PT. Intraco Penta Prima Servis (IPPS) sebagai perusahaan dibidang penjualan alat berat, suku cadang dan servis alat berat , kini mulai melebarkan sayapnya dengan banyak melakukan ekspansi di Indonesia di kawasan pulau Jawa dan khususnya di Surabaya.
Sebelum melakukan ekspansi ke wilayah lain, 1,5 tahun lalu IPPS lebih fokus di wilayah Kalimantan, Sulawesi dan Maluku untuk mempersiapkan adanya resource juga ketersediaan spartpart. Namun setelah setahun berjalan kini resource sudah dimiliki juga didukung mekanik yang handal, IPPS mulai siap melakukan ekspansi.
Managing Director PT Intraco Penta Prima Servis, George Setiadi saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (27/1) kemarin mengungkapkan dengan melakukan ekspansi di Surabaya, pihaknya mentargetkan penjualan hingga akhir tahun 2019 ini sebesar 30 unit. “Kenapa ekspansi di Surabaya, karena Surabaya sebagai kota terbesar nomer dua di Indonesia untuk itu kami buka dulu di Surabaya selanjutnya kami kembangkan sayap ke wilayah lain,” terangnya.
George Setiadi menambahkan pihaknya akan terus kembangkan diri untuk wilayah Jawa di beberapa titik, juga akan di Sumatera dan Irian Jaya . Sebentar lagi akan membuka di Sumatera sebelum lebih lanjut melakukan ekspansi di Jawa.
“Di Jawa sebagai pasar alat berat merupakan yang terbesar di Indonesia, apalagi kebutuhan di Jawa untuk infrastruk cukup besar termasuk tambang juga sangat tinggi. Pangsa pasar infrastruktur di wilayah Jawa saja menguasai hampir 60 persen untuk alat berat,” jelasnya.
Sedangkan IPPS sendiri telah membukukan pertumbuhan penjualan untuk kinerja tahun di 2018 mencapai 42 persen. “Untuk tahun 2019 ini kami berharap bisa membukukan pertumbuhan penjualan sekitar 40 persen untuk nasional,” ujar George Setiadi.
Untuk pengoperasian unit alat berat milik IPPS hingga saat ini tidak mengalami kendala, kalaupun ada beberapa kali kerusakan unit bisa kita ditangani secara cepat. “Karena kami sudah terbiasa bekerja sesuai dengan standar operasi di tambang, siap dalam 24 jam dan mereka ingin serba segalanya cepat dan segera dibetulkan. Sehingga kami jadi sudah terbiasa bekerja dengan standar tambang, jadi sangat membantu kalau nanti kami harus ada di pasar pasar segmen infrastruktur,” pungkasnya. [riq]

 

Tags: