Ekspor Jatim Naik 1,83 Persen

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Non Migas Didominasi Perhiasan/Permata
Surabaya, Bhirawa
Nilai Ekspor Jatim bulan Oktober 2016 mencapai USD 1.441,06 juta atau naik 1,83 persen dibanding ekspor bulan September 2016 yang mencapai USD 1.415,19 juta. Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Teguh Pramono saat menyampaikan rilis.
Dikatakan Teguh, jika secara kumulatif, nilai ekspor Januari sampai Oktober tahun 2016 mencapai USD 15.741,54 juta atau naik 7,93 persen dibanding ekspor periode yang sama tahun 2015 yang mencapai USD 14.585,54 juta.
Ekspor migas Jatim bulan Oktober 2016 mencapai USD 81,29 juta atau turun 17,83 persen dibanding ekspor migas bulan September 2016 yang mencapai USD 98,94 juta.
Sedangkan selama Januari sampai Oktober 2016 ekspor migas mencapai USD 840,77 juta atau naik 102,53 persen dibanding ekspor migas periode yang sama tahun 2015 yang hanya mencapai USD 485,97 juta.
Ekspor non migas Jatim bulan Oktober 2016 mencapai USD 1.359,76 juta atau naik 3,31 persen dibanding ekspor non migas bulan September 2016 yang mencapai USD 1.316,25 juta.
Sedangkan selama Januari sampai Oktober 2016, ekspor non migas mencapai USD 14.900,77 juta atau naik sebesar 5,68 persen dibanding ekspor non migas periode yang sama tahun 2015 yang mencapai USD 14.099,57 juta.
“Selama bulan Oktober 2016 ekspor non migas Jatim didominasi oleh perhiasan/permata dengan nilai USD 132,77 juta, diikuti lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 112,57 juta, kayu dan barang dari kayu sebesar USD 101,51 juta, tembaga sebesar USD 96,70 juta, serta ikan dan udang sebesar USD 89,90 juta,” katanya, Selasa (15/11)
Komoditi utama dari kelompok barang perhiasan/permata (HS 71) adalah perhiasan logam mulia lainnya senilai USD 81,44 juta yang turun 12,06 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan di kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) komoditi utamanya adalah minyak kelapa sawit dan fraksinya, dimurnikan maupun tidak, tetapi tidak dimodifikasi secara kimia lainnya, senilai USD 29,22 juta, naik 593,62 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dan pada kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44) komoditi utamanya adalah conifer strip jati lainnya untuk lantai parket, senilai USD 36,64 juta atau turun 4,82 persen dibandingkan bulan September 2016.
Negara tujuan ekspor produk non migas Jatim bulan Oktober 2016 yang terbesar adalah Jepang, dengan nilai ekspor mencapai USD 216,33 juta, diikuti Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar USD 171,75 juta dan berikutnya adalah Tiongkok dengan nilai ekspor USD 151,11 juta.
Sedangkan untuk negara ASEAN tujuan ekspor komoditi non migas utama Jatim adalah Malaysia dengan nilai ekspor mencapai USD 84,79 juta, diikuti Singapura dengan nilai USD 60,65 juta, dan Thailand senilai USD 37,89 juta. Sementara untuk negara Uni Eropa tujuan utama ekspor Jatim adalah Belanda dengan nilai ekspor sebesar USD 29,10 juta yang naik sebesar 2,27 persen dibanding bulan sebelumnya, dan Jerman senilai USD 23,28 juta serta Italia dengan ekspor sebesar USD 15,23 juta. [rac]

Rate this article!
Tags: