Eksportir Ikan Situbondo Terancam Gulung Tikar

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Situbondo, Bhirawa
Pemberlakukan pasar bebas Asia (MEA) 2015 benar-benar mengancam eksportir ikan segar yang ada di Kab Situbondo. Terbukti, hingga kini para eksportir ikan ini terancam gulung tikar, karena tak mampu bersaing dengan eksportir asing.
Para eksportir ikan segar asal Kab Situbondo ini kabarnya tak bisa mengekspor ikan segar ke luar negeri lagi, karena kalah persaingan kualitas dan harga komoditas ikan. Padahal sebelumnya, eksportir Situbondo selalu berhasil menembus pasar di beberapa negara di Asia.
Salah satu eksportir ikan di Kab Situbondo, H Irwan mengatakan, kini para eksportir ikan segar Situbondo terancam gulung tikar, karena mereka kalah bersaing di pasaran dengan kalangan eksportir asal luar negeri. Pria yang mengaku sebagai eksportir ikan asal Desa Semiring, Kec Mangaran itu mengaku, persaingan pasar bebas berdampak luas bagi eksportir. ‘’Ditengah melimpahnya stok ikan, para pedagang ikan segar Situbondo hanya mengirim ikan ke pasar lokal saja. Misalnya ke Pasar Bali, Surabaya, Jogjakarta dan Jakarta,’’ aku Irwan kemarin.
Padahal sebelumnya, imbuh Irwan, para eksportir Situbondo sudah menguasai sejumlah pasar ikan di luar negeri, seperti pasar Singapura, China, Korea dan Hongkong. Bahkan setiap bulannya, kami bisa mengekspor 4 ton ikan segar ke luar negeri. Seperti ikan jenis anggoli, ikan cumi-cumi, tonang, kakap merah dan tongkol.
Sehingga Irwan meminta Pemkab Situbondo segera mengoptimalkan pengelolaan potensi laut, agar kualitas ikan hasil Situbondo tidak kalah bersaing dengan negara lain, khususnya di Pasar Asia.
‘’Kini kualitas ikan asal Jepang lebih bagus dan lebih murah ketimbang ikan hasil Indonesia. Maka kami mendesak Pemkab Situbondo untuk segera mencari solusi atas masalah yang dihadapi kalangan eksportir ini,’’ pungkas H Irwan. [awi]

Tags: