Ellen Graciana: Nakamura Brand SBY, Pilihan Sehat Nuansa Rehat

Titis Tatasari, SE, MM (CT), saat memeriksa buku menu.

Surabaya, Bhirawa
Untuk mendapatkan sehat dan kesehatan, ternyata tidak selamanya harus dilakukan dengan cara tegang ditambah dengan adanya menahan rasa sakit yang dirasakan. Nakamura MERR Surabaya, memberikan jawabannya, terapi yang dilahirkan di Solo pada April 2004 ini melakukan terapi dengan rileks, rehat dan santai.
Ellen Graciana, Marketing Executive Nakamura Brand SBY yang dijumpai di lokasi terapi Jl. Dr. Ir. Soekarno Senin (8/10) kemarin mengungungkapkan, Nakamura MERR Suranaya adalah Outlet ke-58 di Indonesia yang baru saja diresmikan pada 18 Agustus 2018 dua bulan lalu.
Dikatakan, menjadi sebuah dorongan bagi Ellwn dan kawan kawannya untuk terus maju dan melangkah, terus maju, berkembang dan berprestasi. “Visi kami adalah Nakamura SBY Menjadi salah satu dari Market Leader di Indonesia dan Internasional dalam usaha Terapi kesehatan Akupresu,” tegasnya.
Dan Misi yang sedang kami upayakan saat ini, imbuhnya kemudian. Adalah Membangun SDM yang Profesional dan Berkualitas dengan mengutamakan Kepuasan Pelanggan. Membangun SDM berkarakter positif, membuka mindset tentang dunia baru yang harus dimenangkan saat ini sehingga berdampak besar bagi kehidupan pribadi dan keluarganya.
Meningkatkan Fasilitas layanan Terapi dan Loyalty program bagi Pelanggan-pelanggan Tercinta. Meningkatkan Antusiasme Mitra Kerjasama juga menjadi fokus kami melalui Pelayanan Prima Terapi ‘On The Spot’
“Kami telah melayani ribuan Pelanggan Prioritas Mitra-mitra Profesional kerjasama kami sampai hari ini,” ujarnya.
Dan kami sangat bangga memiliki Tim yang SOLID dari kelima cabang Nakamura yang ada di Sby yang senantiasa SIGAP Melayani. Sebagai perusahaan Francise, Nakamura selalu melakukan getoktular atau berbagi ilmu pengetahuan untuk ikut membangun SDM dan memcerdaskan bangsa. Untuk kepentingan tersebut Ellen juga menggandeng Titis Tatasari dari Talenta Coaching yang dikenal sebagai penyebar sejuta virus membaca.
Ditemui pada kesempatan yang sama Titis mengungkapkan, kenapa ia giat dengan menyebar sejuta virus membaca khususnya pasa genersi muda dan umumnya pada semua pihak, karena merasa prihatin dengan kondisi yang ada saat ini baik muda maupun tua yang tergila gila dengan Medsos dan Gadget sehingga melupakan budaya membaca. Padahal membaca itu adalah jendela ilmu pengetahuan, termasuk jendelanya dunia. “Jadi nisa dibayangkan, kalau semua pijak lupa membaca bahkan membencinya,” paparnya.
Untuk itu ia gencar bersama teman dan kelompoknya mengkampanyekan membaca dengan semboyan bisa mengajak mereka yang sebanyak banyaknya sehingga m3mbaca nantinya merupakan kebutuhan bukan lagi harus dipaksakan. [ma]

Tags: