Emas dan Biaya Sekolah Dorong Inflasi Agustus Naik 0,12 Persen

Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono saat menjelaskan rilis terkait inflasi Jatim pada Agustus 2019, yang mengalami kenaikan dengan pendorong seperti emas dan biaya sekolah, di kantornya, kemarin.

Surabaya, Bhirawa
Dari pemantauan terhadap perubahan harga selama Agustus 2019 di delapan kota IHK (Indek Harga Konsumen) Jawa Timur menunjukkan adanya kenaikan sebesar 0,12 persen dari 135,57 pada bulan Juli 2019 menjadi 135,74 pada bulan Agustus 2019. Pada Agustus 2019 dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi adalah kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga sebesar 1,55 persen.
Diikuti kelompok Sandang sebesar 1,37 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,12 persen, kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar sebesar 0,11 persen, dan kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau sebesar 0,04.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok Bahan Makanan sebesar 0,57 persen, dan kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan yaitu sebesar 0,17 persen. Ada tiga komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi di bulan Agustus 2019 ialah emas perhiasan, biaya sekolah dasar, dan cabairawit. Pada bulan Agustus harga emas perhiasan masih mengalami kenaikan mengikuti harga emas dunia, sehingga menjadi komoditas utama pendorong inflasi.
“Biaya sekolah dasar juga menjadi komoditas pendorong inflasi disebabkan kenaikan pada tahun ajaran baru. Komoditas biaya sekolah dasar menjadi pendorong utama terjadinya inflasi di hampir semua kota IHK di Jawa Timur kecuali di Probolinggo,” kata Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono, kemarin.
Selain itu cabai rawit juga masih menjadi komoditas yang mengalami kenaikan. Setelah pada bulan sebelumnya mengalami kenaikan, efeknya masih dirasakan sampai bulan Agustus. “Komoditas emas perhiasan dan cabai rawit menjadi pendorong utama terjadinya inflasi di semua kota IHK di Jawa Timur,” ujarnya.
Selain komoditas-komoditas pendorong laju inflasi di atas, beberapa komoditas menjadi penghambat terjadinya inflasi di bulan Agustus 2019. Tiga komoditas utama yang menghambat terjadinya inflasi ialah bawang merah, tomat sayur, dan tarif angkutan udara.
“Harga bawang merah mengalami penurunan disebabkan melimpahnya pasokan di pasaran dikarenakan adanya panen raya di beberapa daerah sentra penghasil bawang merah. Hal yang sama juga terjadi pada komoditas tomat sayur yang mengalami penurunan harga disebabkan banyaknya pasokan di pasaran,” ujarnya.
Dikatakannya, komoditas bawang merah dan tomat sayur merupakan komoditas yang menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di semua kota IHK di Jawa Timur. Sementara komoditas bawang putih menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di hampir semua kota IHK di Jawa Timur kecuali di Banyuwangi.
Selain itu, tarif angkutan udara masih menjadi komoditas penghambat inflasi seperti bulan sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari peraturan pemerintah yang menurunkan tarif pesawat berbiaya murah (low cos carrier/LCC) untuk beberapa rute penerbangan di hari-hari yang telah ditentukan.
Selain tiga komoditas utama pendorong inflasi diatas, komoditas lain yang juga mendorong terjadinya inflasi bulan Agustus ialah biaya Sekolah Menengah Pertama, daging ayam ras, tukang bukan mandor, pepaya, kentang, sepeda motor, dan apel.
Sedangkan komoditas lain yang menjadi penghambat inflasi ialah bawang putih, kangkung, terong panjang, bayam, jagung manis, wortel, dan nangka muda. Penghitungan angka inflasi di delapan kota di Jatim selama Agustus 2019, tujuh kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember yaitu
mencapai 0,33 persen Diikuti Probolinggo sebesar 0,27 persen, Malang sebesar 0,19 persen, Surabaya sebesar 0,11 persen, Sumenep sebesar 0,10 persen, Banyuwangisebesar 0,08 persen, dan Madiun sebesar 0,04 persen. Sedangkan kota yang mengami deflasi yaitu Kediri sebesar 0,23 persen.
Jika dibandingkan tingkat inflasi kalender (Januari – Agustus) 2018 di 8 kota IHK Jawa Timur, sampai dengan bulan Agustus 2019 Banyuwangi merupakan kota dengan inflasi tahun kalendertertinggi yaitu mencapai 1,94 persen,sedangkan kota yang mengalami inflasi kalender terendah adalah Kediri yang mengalami inflasi sebesar 0,93 persen. [rac]

Tags: