Embung Cokro Kabupaten Malang Tingkatkan Hasil Pertanian

Embung Cokro di Desa Sukoanyar, Kec Pakis, Kab Malang selain untuk mengairi persawahan juga digunakan sebagai tempat wisata pemancingan. [cahyono/bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Pemkab Malang dalam mengembangkan hasil pertanian di wilayahnya telah melakukan dari segala aspek, agar hasil pertanian warga tetap menjadi pendukung utama sebagai surplus pangan di Jatim.
Sedangkan untuk mendukung surplus pangan di Kab Malang, tentunya pemerintah setempat membangun sarana prasarana untuk mengembangkan tanaman pangan. Diantaranya membangun embung baru di wilayah Desa Sukoanyar, Kec Pakis, Kab Malang, hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
Dan embung yang dibangun di Desa Sukoanyar itu, guna mengairi lahan persawahan seluas 50 hektar. Sehingga dengan selesainya pembangunan embung itu, warga setempat menamakan embung itu, yaitu Embung Cokro.
”Kami menyambut baik dengan dibangunnya embung oleh Pemkab Malang. Selain embung digunakan untuk mengairi persawahan, embung itu juga dibuat sebagai tempat wisata pemancingan dan kuliner,” terang Kepala Desa (Kades) Sukoanyar, Kec Pakis, Kab Malang, H Usman, Senin (5/2), kepada wartawan.
Menurut H Usman, pembangunan embung itu telah membantu masyarakat tidak hanya dalam hal untuk mengairi persawahan saja, namun embung juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Desa Sukoanyar. Karena wilayah desanya memiliki embung, maka pihaknya kini membuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang bertujuan untuk mengatur pengelolaan Embung Cokro itu.
”Setelah Embung Cokro dimanfaatkan sebagai wisata pemancingan, penghasilan desa dalam satu Minggu memperoleh uang sebesar Rp500 ribu. Uangnya didapat dari tiket masuk yakni sebesar Rp5 ribu per orang selama sehari,” jelas Usman.
Dikatakan, selama adanya embung di wilayahnya, secara otomatis telah meningkatkan produksi pangan, terutama produksi padi. Sebab, lahan persawahan di Desa Sukoanyar ini, tidak lagi kekurangan air meski pada musim kemarau. Sehingga para petani sangat diuntungkan dengan adanya embung itu. Dan tidak hanya petani yang diuntungkan, tapi masyarakat pun merasakan manfaat dari embung itu. Karena sebelum dibangun embung, ketika musim kemarau masyarakat kekurangan air.
Karena embung membawa manfaat bagi masyarakat, tegas Usman, maka pada tahun ini pihaknya akan melebarkan jalan dan membangun drainase menuju Embung Cokro sepanjang 400 meter. ”Dan tidak hanya melebarkan jalan dan membangun drainase saja, tapi pihaknya juga akan memananam pohon di area embung, agar air yang ada di embung bisa menyimpan air lebih lama,” ujarnya.
Usman sangat berharap, dengan adanya embung ini bisa membuat citra Desa Sukoanyar dan masyarakat Kec Pakis pada umumnya. Agar desa kami ini bisa dikenal oleh masyarakat luas, karena telah memiliki tempat wisata pemancingan dan kuliner. Oleh karena itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat agar ikut juga merawat embung agar selalu lestari dan terus membawa manfaat. [cyn]

Tags: