EMC Berbagi Ilmu dengan Siswa Sekitar Migas

Terlihat siswa SMPN I Gayam saat belajar berbahasa inggris bersama Kenneth J. Freeman, Public and Government Affairs Manager, Exxon Mobil Corporation. [bas/bhirawa]

Terlihat siswa SMPN I Gayam saat belajar berbahasa inggris bersama Kenneth J. Freeman, Public and Government Affairs Manager, Exxon Mobil Corporation. [bas/bhirawa]

Bojonegoro, Bhirawa
Upaya meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di sekitar wilayah operasi migas, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) selaku operator Blok Cepu berupaya terus mendukung program pemerintah. Salah satu bentuk dukungan tersebut, EMCL melaksanakan program sukarela karyawan dengan tema Bincang Bahasa Inggris.
Program tersebut dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Gayam bersama Kenneth J. Freeman, Public and Government Affairs Manager, Exxon Mobil Corporation. Dalam program ini EMCL menghadirkan karyawan berbahasa Inggris untuk berinteraksi dan berbagi ilmu dengan para siswa di sekolah. Program ini sekaligus mendekatkan karyawan EMCL dengan lingkungan pendidikan setempat, khususnya para siswa.
EMCL sudah melaksanakan program Bincang Bahasa Inggris sejak tahun 2009 di wilayah Bojonegoro, Tuban dan Blora. Mulai dari tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hingga Madrasah Aliyah (MA). Program tersebut diharapkan mampu membina interaksi positif antara karyawan EMCL dengan masyarakat dan menjadi jembatan untuk menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat.
Field Public and Government Affairs Manager EMCL, Rexy Mawardijaya mengatakan, bahwa Program Kemasyarakatan Penunjang Operasi (PKPO) yang telah disetujui didukung oleh SKK Migas ini merupakan bagian dari komitmen industri hulu migas di Indonesia. “EMCL menyadari bahwa pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam kemajuan masyarakat,” ungkap Rexy Mawardijaya, Minggu (19/4).
Menurutnya, berawal dari pendidikan yang berkualitas, akan menciptakan generasi yang cemerlang dan lebih baik dalam menghadapi tantangan pembangunan. “Melalui program ini, diharapkan bisa meningkatkan kapasitas kehidupan masyarakat di sekitar wilayah operasi EMCL, terutama para siswa,” ujarnya.
Untuk mencapai tujuan itu EMCL berpegang pada komitmen yang menerapkan standar etika yang tinggi, mematuhi seluruh hukum dan peraturan yang berlaku, serta menghormati budaya lokal dan nasional. “Dan tentunya, menjalankan operasi yang aman, efisien dan bertanggung jawab,” pungkas Rexy.
Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 1 Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Mochamad Syafii menilai program ini sangat bagus untuk dilakukan secara berkelanjutan. Sebagai sekolah yang berada di kawasan proyek minyak dan gas (migas), SMPN 1 Gayam selama ini menekankan pentingnya penguasaan bahasa Inggris bagi siswanya.
Ia mengaku, program Bincang Bahasa Inggris yang dilaksanakan EMCL di sekolahnya mampu meningkatkan minat belajar bahasa Inggris para siswa. “Selama ini motivasi siswa untuk berbahasa Inggris memang masih rendah di sini. Makanya, program ini bisa memacu semangat siswa untuk pandai berbahasa Inggris dan mengetahui bahwa bahasa itu mudah dipelajari,” imbuhnya. [bas]

Tags: