EMCL Gelar Pelatihan Master List Kontraktor

Puluhan kontraktor lokal mengikuti pelatihan loka karya master list yang diselenggarakan oleh EMCL. (achmad basir/bhirawa)

Puluhan kontraktor lokal mengikuti pelatihan loka karya master list yang diselenggarakan oleh EMCL. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro, Bhirawa
Banyak kontraktor lokal minim pemahaman menggunakan master list. Operator migas Lapangan Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) kembali menggelar lokakarya bagi kontraktor lokal. Acara tersebut diikuti 90 kontraktor digedung griya dhara kusuma (GDK), Kamis (19/5) kemarin.
Pelatihan kontraktor yang keenam kalinya ini mengangkat tema pengenalan sistem master list di EMCL. Master List adalah dokumen rencana induk kebutuhan barang operasi yang akan diimpor dan digunakan oleh perusahaan hulu migas sebagai dasar pengajuan ke pemerintah.
Perwakilan EMCL, Ichwan Arifin mengukapan, pelatihan mengenai master list ini perlu untuk memudahkan kontraktor lokal dalam sistem perusahaan migas. Berdasarkan pengalaman selama ini, ungkap dia, masih banyak kontraktor lokal yang masih minim pemahaman tentang pengadaan barang yang menggunakan master list. “EMCL perlu mengadakan pelatihan ini supaya kedepannya kontraktor lokal yang belum berpengalaman, mudah dalam mengikuti pengadaan,” paparnya.
Selain pelatihan, jelas Ichwan, EMCL juga melakukan bimbingan dan konsultasi. “Tidak hanya melatih, kami juga mendampingi, melayani pertanyaan dan memberi saran kepada kontraktor lokal,” imbuhnya.
Asisten 2 Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro, Setyo Yuliono, dalam kesempatan itu, mengatakan proyek pembangunan Lapangan Banyu Urip sudah rampung. Pekerjaan dari proyek tersebut kata dia, sudah tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. “Sehingga para kontraktor harus pandai mencari peluang, banyak cari informasi,” ujarnya.
Menurutnya, untungnya di Bojongoro nanti akan ada banyak perusahaan lain yang akan membangun. Setyo mencontohkan, proyek gas Jambaran-Tiung Biru, pabrik pupuk, dan proyek pendukung lainnya. Namun, kata dia, jika berkaca pada pengalaman di Banyu Urip, kontraktor lokal harus lebih siap. Mengikuti pelatihan seperti ini perlu. ” Apalagi gratis. Terima kasih buat EMCL,” ucapnya. [bas]

Tags: