Emil Kenalkan Program Gemilang, Puti Gagas Superstar

Surabaya, Bhirawa
Kedua Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dan Puti Guntur Soekarno saling beradu program untuk menyentuh hati masyarakat. Paslon nomor 1 telah memperkenalkan program gerakan mutu industri cemerlang (Gemilang). Sedangkan Paslon nomor 2 juga telah menggagas program Sentra UMKM dan Pemberdayaan Start Up (Superstar).
Emil Dardak, pendamping Khofifah Indar Parawansa menyebut cukup banyak hasil produksi pengrajin dari kalangan usaha kecil menengah yang layak didorong untuk memiliki merek sendiri. “Ini program ajang mencari bakat atau potensi yang terpendam dari UMKM kita untuk bisa kita upgrade,” katanya.
Menurut dia, karena kualitas produk bisa bersaing di pasaran, juga untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir dan ikut mendorong membesarkan mereka. Mantan konsultan keuangan di sebuah BUMN itu pun mendapati sepatu produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dengan produk luar saat berkunjung di Pasar Praban Surabaya. Meski begitu, belum punya merek paten dan terdaftar.
Begitu pula pria yang jago menyanyi dan mahir memainkan sejumlah alat musik sempat menjajal produksi gitar akuistik. “Sebenarnya gitar ini bisalah dikasih merek lokal Indonesia. Saya coba dan suaranya lumayan, kita tinggal mencari penyempurnaan-penyempurnaan tambahan saja,” ujar suami Arumi Bachsin tersebut.
Emil lalu mencontohkan pengalaman negara China saat mengikuti program Bank Dunia. Saat itu ada penghasil solar panel yang sebenarnya jauh dari kata sempurna. “Namun dalam kerjasamanya, ada program pendampingan penjaminan mutu yang akhirnya sollar panel dari China ini bisa menjadi lebih sempurna, bahkan menjadi salah satu sollar panel yang sukses didunia,” imbuhnya.
Sementara, Puti Guntur yang mendampingi Saifullah Yusuf juga memperkenalkan program barunya bernama Superstar. Program ini dilatarbelakangi oleh masih sedikitnya perempuan di Jawa Timur ini yang punya andil dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarganya. Peran itu banyak didominasi oleh kaum laki-laki saja. “Padahal melihat di lapangan banyak potensi yang bisa digarap dalam hal pemberdayaan perempuan,” ungkapnya.
Puti menjelaskan, program Superstar ini akan diterapkan apabila diizinkan untuk memimpin Jatim. Nantinya program ini akan disinergikan dengan program-program lainnya seperti Satria Madura, Seribu Dewi, Tebar Jala, dan lainnya. “Program ini akan disinergikan dengan program lainnya. karena antara program satu dengan program lainnya ini saling berkaitan,” katanya.
Di samping itu, Puti juga memuji sosok Risma yang telah berhasil mengubah perkenomian rakyat Surabaya dengan memberdayakan masyarakatnya melalui UMKM. Terlebih lagi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur di tahun 2017, paling terbesar adalah dari sektor UMKM, dengan menyumbang 54 persen.
“Nanti saya akan minta pengarahan dari Bu Risma. Ketika pertama kali saya di Jawa Timur, Bu Risma pernah cerita bagaimana memberdayakan perempuan. Beliau mengatakan di Surabaya ini ada sekitar lebih delapan ribu UMKM yang telah menyumbang PDRB-nya Jawa Timur itu 54 persen. Tentunya ini tidak terlepas dari perempuan-perempuan superstar,” kata dia.
Dari sinilah kemudian, Puti mereplikasikan program walikota Surabaya ini untuk diterapkan di Jawa Timur. “Salah satunya di UMKM ini. Dengan memberikan pendampingan, pelatihan kepada mereka supaya para ibu-ibu atau perempuan ini bisa mandiri, kreatif, dan memiliki inovasi. Karena dengan seperti itu mereka tidak bisa berkembang,” ujar Puti. (geh)

Tags: