Emilia Contesa Apresiasi Layanan Dispendukcapil Kota Probolinggo

Emilia Contesa saat kunjungi Dispenduk Capil kota Probolinggo.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Emilia Contesa, menjadi tamu kehormatan bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Probolinggo. Bukan sebagai seorang artis, namun kedatangannya di Kota Probolinggo menjadi salah satu agenda resesnya sebagai DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Republik Indonesia Komite 3 Bidang Kesejahteraan Masyarakat.
Di aula pertemuan Dispenduk Capil, Emilia sapaan akrabnya bersama staf ahlinya disambut Kepala Dispenduk Capil Tartib Gunawan. Pada kesempatan itu, Tartib yang bertindak sebagai moderator langsung menjelaskan beberapa program kerjanya yang telah dilaksanakan maupun target kedepan.
Kepala Dispenduk Capil Tartib Gunawan, Kamis 11/1 sore menyatakan, bahwa di Kota Probolinggo Dispenduk Capil telah melaksanakan sistem pelayanan 3 in 1, yakni satu permohonan tapi menerbitkan 3 dokumen sekaligus seperti (Akta, KK, KTP). Dan, sistem ini berhasil menembus nilai di atas rata-rata yakni 90,22 persen pada akhir tahun 2017.
Tak puas dengan perolehan tersebut, kami mempunyai target di tahun 2018 yakni 100 persen sebagai bukti bahwa Dispenduk Capil sudah benar-benar melaksanakan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke empat. “Salah satu bentuk kesejahteraan masyarakat yakni Pemerintah mampu memberikan layanan terbaik,” ungkap Tartib.
Kedepannya, layanan 3 in 1 tidak hanya bisa dilaksanakan di Dispenduk Capil namun bisa diakses untuk Rumah Sakit, Puskesmas, maupun bidan untuk lebih memudahkan masyarakat dalam kepengurusan kependudukannya, lanjut Tartib,.
“Serta kami juga akan bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama untuk kepengurusan kepada siapapun yang sudah menikah, saat itu pula data kependudukannya seperti KTP dan KK yang belum kawin menjadi kawin serta surat pindah juga akan langsung diterbitkan,” jelasnya.
Sementara itu, Emilia Contesa mengungkapkan apresiasinya atas program sistem layanan 3 in 1 dan ia berharap program ini bisa dilaksanakan oleh seluruh Dispenduk Capil di seluruh Indonesia mengingat masalah data di negara ini sangat lemah.
“Saya kira Kota Probolinggo pada tahun 2018 yang menjadi tahun politik ini, dengan adanya Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) dan di tahun 2019 nanti Pilpres (Pemilihan Presiden) sudah siap dengan data yang sangat valid sekali,” ungkapnya.
Emilia berharap, Dispenduk Capil Kota Probolinggo bisa menjadi percontohan untuk yang lainnya, karena data kependudukan menjadi sangat penting bagi seluruh warga Indonesia. Beberapa usulan yang diterima Emilia, sudah siap dilaporkan dan dibawa ke komite 3 DPD RI untuk dibahas dan diperjuangkan.
Usulan itu diantaranya agar E-Voting bisa diterapkan di Kota Probolinggo untuk mengurangi kecurangan dalam pemilihan RT/RW serta Alat Finger Scan untuk mengetahui NIK cukup dengan menggunakan sidik jari tanpa harus membawa KTP, tambahnya.(Wap)

Tags: