Empat Daerah Belum Daftar POR Korpri Jatim

Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jatim kembali menggelar POR Korpri Provinsi Jatim yang diikuti anggota Korpri kabupaten dan kota. Saat ini sudah ada 34 kabupaten dan kota yang mendaftar untuk turut serta dalam POR Korpri Jatim.

Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jatim kembali menggelar POR Korpri Provinsi Jatim yang diikuti anggota Korpri kabupaten dan kota. Saat ini sudah ada 34 kabupaten dan kota yang mendaftar untuk turut serta dalam POR Korpri Jatim.

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Sebanyak empat daerah dari 38 kabupaten/kota di Jatim hingga kini masih belum mendaftar Pekan Olahraga (POR) Korpri Provinsi Jatim. Padahal sebelumnya sudah ada surat pemberitahuan akan adanya POR dari Sekretariat Dewan Pengurus (DP) Korpri Provinsi Jatim.
“Empat daerah yang hingga kini masih belum mendaftar adalah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jember, Kabupaten Tuban dan Kota Madiun. Empat daerah ini akan ditunggu hingga Kamis 19 Mei. Jika hingga waktu yang telah disepakati itu empat daerah tidak mendaftar, berarti dianggap tidak ikut berpartisipasi POR Korpri tahun ini,” kata Sekretaris DP Korpri Provinsi Jatim, Boedi Prijo Suprajitno SH MSi, dikonfirmasi, Senin (16/5).
Menurut dia, jika hingga tenggat waktu yang ditentukan empat daerah tersebut tidak mendaftar, DP Korpri Jatim tidak mempermasalahkannya. Sebab jumlah peserta hingga 34 kabupaten/kota ini sudah memenuhi target awal yang hanya diikuti sebanyak 30 kabupaten/kota saja, atau 70 persen.
Namun meski begitu, Boedi tetap menyayangkan jika empat daerah tersebut betul-betul tidak ikut mengikuti POR Korpri Jatim. “Salah satu kegiatan ini digelar adalah tujuannya untuk mempererat silaturrahmi antar anggota Korpri di Jatim. Sayangkan jika ajang silaturrahmi ini tidak diikuti seluruh kabupaten/kota di Jatim,” ungkapnya.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini mengatakan, olahraga mampu menembus batas atau sekat. Buktinya adalah POR Korpri yang diikuti anggota Korpri kabupaten/kota ini. “Dengan POR Korpri, bisa menembus sekat-sekat otonomi daerah. Sebab semua melebur menjadi satu dalam satu pertandingan. Tidak ada istilah ini daerahku, ini daerahmu. Semua satu tujuan,” katanya.
Agar keakraban anggota Korpri di Jatim semakin terjalin, katanya, pada tahun depan POR Korpri akan digabung antara anggota Korpri pemprov maupun anggota Korpri kabupaten/kota. Sehingga tidak seperti sekarang ini, seolah dibedakan antara anggota Korpri kabupaten/kota dengan pemprov.
“Sebenarnya POR ini acara setiap tahun. Namun peserta tahun lalu diikuti Korpri SKPD pemprov, tahun ini Korpri kabupaten/kota. Jadi seolah dipisah-pisah. Makanya tahun depan akan digabung menjadi satu diikuti anggota Korpri kabupaten/kota dan pemprov. Tujuannya agar silaturrahmi itu semakin erat,” jelasnya.
Sementara itu, terkait cabang olahraga (cabor) yang dilombakan, mantan Sekretaris Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim ini mengatakan, terdapat enam cabor yang dilombakan. Yakni bola voli yang akan digelar di UPT Dinas Pendidikan di Jl Jagir Surabaya, bulu tangkis di GOR Sudirman, tenis meja di Pengprov PTMSI, tenis lapangan di Lapangan PDAM Surabaya, catur di Kantor Dispora Jatim dan futsal di Lapangan Futsal Ole-ole.
Dari enam cabor yang dilombakan, ada tiga daerah yang ikut semua cabor. Mereka adalah Korpri Kabupaten Nganjuk, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Sementara kabupaten/kota lainnya rata-rata mengikuti 3-4 cabor. Untuk cabor yang paling banyak diikuti adalah tenis catur 22 kabupaten/kota, tenis lapangan 20 kabupaten/kota, tenis meja 18 kabupaten/kota, bulutangkis 17 kabupaten/kota futsal dan bola voli 16 kabupaten/kota.
“Total atlet yang mengikuti POR ini sebanyak 1.701 orang dengan rincian 835 atlet putra dan 236 atlet putri. Pembukaan POR akan digelar di halaman kantor gubernur pada 27 Mei mendatang. Setiap pemenang nanti akan mendapat hadiah piala dan uang pembinaan antara Rp2 juta hingga Rp10 juta. Bagi pemenang terbanyak juga akan ada juara umumnya,” tandasnya. [iib]

Tags: