Empat Daerah Jadi Tujuan Peserta Latsitardanus XXXIX

Kabupaten Bojonegoro terpilih sebagai salah satu tuan rumah Latsitardanus XXXIX.

Bojonegoro, Bhirawa
Kabupaten Bojonegoro akan menjadi salah satu daerah yang dipilih sebagai tuan rumah Latihan Integrasi Taruna Wreda(Latsitarda) Nusantara XXXIX yang berlangsung mulai 1 – 15 April 2019 mendatang.
Lebih dari 1000 peserta Latsitarda yang terdiri dari Akedemi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Kepolisian (Akpol) dan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), serta Mahasiswa akan disebar di empat Kabupaten di JAtim, yakni Kabupaten Bojonegoro, Jember, Pamekasan, dan Trenggalek.
Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arh Redinal Dewanto, menjelaskan 220 peserta Latsitarda yang terdiri 66 orang dari Akmil, 30 orang dari AAL, 24 orang dari AAU dan 25 orang dari STPDN akan mengikuti latihan ini di Kecamatan Bubulan. Latsitarda Nusantara merupakan realisasi program pendidikan integratif Taruna/Taruni tingkat IV dari Akmil, AAL, AAU, Akpol, dan Praja IPDN.
“Latihan ini adalah realisasi dari program pendidikan akhir yang harus ditempuh oleh para Taruna Akademi TNI, Taruna Akpol dan juga Praja IPDN tingkat akhir, sebelum mereka dilantik menjadi Perwira,” ungkapnya, Selasa (26/3) kemarin.
Lebih lanjut, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arh Redinal Dewanto menyampaikan, latihan tersebut untuk menumbuhkembangkan mentalitas kejuangan, jiwa dan semangat integrasi taruna serta memupuk kemanunggalan TNI dan Polri dengan masyarakat sebagai bekal dalam menyongsong tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Selain itu, latihan ini juga menjadi wahana membangun kebersamaan dengan masyarakat melalui bakti nyata sebagai wujud kepedulian sosial. Yang semuanya itu, merupakan modal dalam membangun dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” tandasnya.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Melalui Latsitarda Nusantara XXXIX/2019, Kita Tingkatkan Integrasi TNI, Polri, Mahasiswa, dan Masyarakat Menuju Jawa Timur Yang Makin Mandiri dan Sejahtera’ meliputi kegiatan fisik dan non fisik.
Adapun kegiatan fisik diantaranya renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pavingisasi jalan dan pembangunan drainase, penyediaan air bersih dan lain-lain. Sedangkan untuk kegiatan non fisik meliputi penyuluhan-penyuluhan, pelayanan KB MKJP, pelayanan kesehatan terpadu, pengobatan gratis, donor darah, pemberian paket sembako dan lain-lain. [bas]

Tags: