Empat Desa Alami Kekeringan Air di Kab.Malang

Mobil truk tangki milik PDAM Kab Malang saat mensuplai air bersih pada warga, di wilayah Kecamatan Gedangan, pada musim kemarau tahun 2015.

Mobil truk tangki milik PDAM Kab Malang saat mensuplai air bersih pada warga, di wilayah Kecamatan Gedangan, pada musim kemarau tahun 2015.

Kab Malang, Bhirawa
Di penghujung bulan kemarau, di Kabupaten Malang ditemukan empat kecamatan yang kini kekurangan air bersih. Merespon kondisi tersebut, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang siap mensuplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga yang saat ini membutuhkan air bersih.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Malang H Syamsul Hadi, Selasa (13/9), kepada Bhirawa mengatakan, empat daerah yang mengalami kekurangan air bersih yakni di wilayah Kecamatan Pagak, Kalipare, Donomulyo dan Gedangan. Sementara, kekeringan itu disebabkan terjadi penyusutan air sumur, serta sumber air yang ada di masing-masing desa setempat.
“Empat wilayah kecamatan tersebut, ketika memasuki musim kemarau selalu terjadi kekeringan. Sehingga PDAM setiap musim kemarau selalu mensuplai air bersih untuk kebutuhan air minum dan memasak,” jelasnya,
Menurutnya, pada musim kemarau seperti saat ini, empat wilayah ini selalu mengalami kekurangan air bersih. Karena letak geografisnya yang berbukit-bukit, serta kurangnya penghijauan (reboisasi). Sehingga hal itu menjadi salah satu alasan mengapa kekeringan selalu terjadi di wilayah tersebut. Meski pihaknya, siap mengirimkan air bersih dengan menggunakan kedaraan truk tangki. Namun pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang. Sebab, kata Syamsul, leading sector ketika di wilayah Kabupaten Malang terjadi kekeringan, yaitu  BPBD. Dan jika BPBD mengizinkan PDAM membantu mengirim air bersih di empat kecamatan tersebut.
”Maka pihaknya menyiapkan lima kendaraan truk tangki yang berisi air, untuk mensuplai air bersih kepada warga di empat kecamatan yang kini daerahnya mengalami kekeringan ,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Malang Eka Hafi Lutfi menegaskan, jika pihaknya tidak mempermasalahkan adanya musim kemarau. Tapi yang kita khawatirkan adalah kemarau basah. Karena pada saat musim kemarau basah kondisi cuaca tidak menentu. Seperti saat cuaca panas, tiba-tiba terjadi hujan.
“Ini yang kami khawatirkan, karena akan disertai banjir dan tanah longsor,” terang Lutfi.
Dijelaskan, Kecamatan Singosari sebelumnya termasuk wilayah yang setiap tahun dilanda kekeringan air bersih. Namun, masalah ini telah diatasi dengan program pipanisasi oleh BPBD, serta program pengadaan sumur bor oleh BPBD Provinsi Jawa Timur. Selama ini, BPBD  dalam mengatasi kekeringan, yakni ada dua cara seperti menyiapkan tangki air dan tandon sebagai penyimpan air. Namun, kesulitannya ketika pada daerah terpencil yang sulit dijangkau kendaraan.
“Jika wilayah kekeringan di pusat kota kecamatan, dengan mudah kita pasok air bersih, namun jika di daerah terpencil ini yang sulit di jangkau, maka pihaknya akan mendapatkan kesulitan untuk mensuplai air bersih,” ungkap Lutfi.
Ia menambahkan, masalah kesulitan air, sebenarnya tidak saja dialami warga yang berada di desa terpencil. Karena belum lama ini, di wilayah Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji juga mengalami hal yang sama. Padahal, di desa tersebut dekat dengan kota kecamatan, sehingga warga desa setempat terpaksa memanfaatkan air bersih secara swadaya tanpa melalui pemasangan pipa PDAM. [cyn]

Tags: