Empat Desa Korban Lumpur Lapindo Proses Dihapus

Ali Imron. [alikus/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Empat Desa yang tenggelam karena semburan lumpur Lapindo, pada 29 Mei 2006 lalu, saat ini masih dalam proses usulan untuk dihapus kepada Kemendagri oleh Pemkab Sidoarjo.
Diantaranya Desa Kedungbendo, Desa Ketapang Kecamatan Tanggulangin, Desa Besuki Kecamatan Jabon dan Desa Renokenongo Kecamatan Porong.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kab Sidoarjo, Drs Ec Ali Imron MM, mengatakan sejak tahun 2017 sampai sekarang 4 desa tersebut tidak lagi menerima kucuran dana desa (DD) dari APBN.
“Meski wilayahnya tenggelam, tapi secara yuridis masih ada pemerintahannya. Masih ada Pj Kadesnya. Sampai tahun 2015 masih sempat dapat dana desa. Meskipun akhirnya Silpa,” jelas Ali Imron, Selasa (12/11) kemarin.
Menurut Imron, sejak tahun 2017 sampai saat ini, jumlah desa di Kabupaten Sidoarjo yang mendapat dana desa hanya sebanyak 318 desa saja. Rinciannya dari total 322 desa yang ada, dikurangi 4 desa yang sedang dalam proses usulan penghapusan tersebut.
“Sampai saat ini 4 desa yang dalam proses usulan dihapus tersebut, sudah tidak lagi dapat dana desa, meskipun saat ini usulan penghapusan itu belum terealisasi,” katanya.
Warga desa dari 4 desa tersebut, kata Imron, sejak semburan lumpur Lapindo, akhirnya meninggalkan desanya dan menetap di berbagai tempat. Ada yang masih tinggal di wilayah Kabupaten Sidoarjo, namun juga ada yang menetap di luar Sidoarjo.
Sejumlah tempat yang menjadi sasaran pilihan tempat tinggal dari warga dari 4 desa tersebut, setahu Ali Imron, ada yang di wilayah Kecamatan Tulangan, ada di Perumtas 3, di perumahan Kahuripan Nirwana Village serta sejumlah kecamatan lainnya di Kabupaten Sidoarjo.
Dirinya sempat mengutip sejumlah pembicaraan warga Sidoarjo, akibat semburan lumpur Lapindo itu, sebetulnya tidak malah membuat korban menjadi rugi. Namun justru menjadi untung.
“Dikarenakan, harga ganti rugi yang diberikan kepada warga, nilainya diatas nilai pasaran. Bukan lagi ganti rugi, tapi justru ganti untung,” ucapnya.
Dirinya mengatakan pernah dapat kabar, dari hasil ganti rugi semburan lumpur Lapindo itu, ada warga yang menggunakannya untuk membeli rumah yang lebih bagus dari sebelumnya. Juga ada yang dipakai beli mobil. Juga ada yang dipakai untuk menjadi pengusaha. [kus]

Tags: