Empat Girder Flyover Proyek Tol Pasuruan-Probolinggo Ambruk

Empat girder flyover proyek tol Pasuruan-Probolinggo, KM 45 di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan ambruk, Minggu (29/10). [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Sebuah kontruksi bangunan (girder flyover) pada proyek tol Pasuruan-Probolinggo KM 45, di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan mendadak ambruk, Minggu (29/10).
Ambruk girder flyover tersebut menyebabkan seorang pekerja tewas dilokasi kejadian serta dua pekerja lainnya mengalami patah tulang.
“Korban tewas di lokasi kejadian adalah Heri Sunandar, warga Balikpapan, Kalimantan yang merupakan mekanik alat berat PT Waskita. Jenazahnya langsung dievakuasi ke RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan,” ujar AKBP Rizal Martomo, Kapolres Pasuruan.
Menurutnya, korban yang tewas kondisi mengenaskan. Tubuhnya hancur tertimpa grider dan hanya menyisakan sebagian tubuhnya yang tak ikut tertimpa.
Dua pekerja lain yang mengalami luka patah tulang yakni Sugiono, sopir mekanik PT Waskita, mengalami luka patah kaki serta Nurdin, karyawan PT Pancang Sakti (sub kontraktor PT Waskita) yang mengalami luka di punggung. “Untuk korban yang luka-luka langsung dilarikan ke RSUD Bangil,” terang Rizal Martomo.
Tak hanya itu, reruntuhan girder flyover juga menimpa sepeda motor Honda Supra Nopol N 5861 TJ, Honda Revo Nopol S 4691 TA, mobil pikap warna hitam serta satu unik Truk Tronton (dump truk).
Ambruknya girder flyover pada proyek tol Pasuruan-Probolinggo terjadi pukul 09.30 WIB. Girder flyover yang ambruk menghubungkan Desa Plososari-Desa Cukurgondang. Flyover tersebut merupakan pengganti jalan kabupaten.
Mulanya girder flyover sudah terpasang tiga buah. Pemasangan menggunakan Crane. Namun, saat kembali memasang satu girder mendadak runtuh. Diduga tali seling yang mengikat balok kontruksi tol terlepas. Selanjutnya girder flyover pun terjatuh bersamaan tiga ginder lainnya.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Olah TKP bersama tim forensik Polda Jatim akan kami lakukan besok. Di lokasi kejadian, sementara kami lakukan sterilisasi,” tambah Rizal Martomo.
Rijal menambahkan pihak kepolisian saat ini tengah memeriksa belasan saksi-saksi. Terutama para pekerja. Tujuannya untuk mencari tahu penyebab pasti dan kronologi peristiwa tersebut.  “Ada 14 saksi yang saat ini kami periksa. Yang kami periksa sementara adalah pekerja yang di lokasi. Karena yang melaksanakan pekerjaan di lokasi itu,” tutur Rizal Martomo.
Sementara itu Projeck Manager PT Waskita, Kadek Oka menyatakan akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Menurutnya, semua pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan prosedural.
“Yang kami lakukan dilapangan sudah sesuai prosedur. Termasuk safty pengerjaannya. Untuk korban yang meninggal akan kami beri santunan. Termasuk anak dari korban diberi santunan hingga pendidikan tinggi. Termasuk juga dua korban yang mengalami patah tulang, akan kami berikan santunan dan asuransi. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” tandas Kadek Oka. [hil]

Tags: