Empat Jam Terjadi Dua Laka Lantas, Empat Tewas 10 Luka Berat

Laka Lantas beruntun di Paiton Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Kecelakaan Beruntun di Probolinggo 2 Tewas)
Probolinggo, Bhirawa
Dalan jangka waktu 4 jam telah terjadi laka lantas di Probolinggo yang mengakibatnya 4 orang tewas dan 10 orang lainnya meengalami kritis serta luka berat. Sekitar pukul 00, 25 WIB di ja;an raya Bromo, kemudian kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan besar terjadi di Jalan Raya Pantura Paiton pukul 04.00 WIB. Dua orang tewas dalam kecelakaan tersebut, Selasa 5/5/2020..
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Korban tewas langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati dan Rumah Sakit Rinjani, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Sedangkan mengenai korban luka, pihak kepolisian dari Laka Lantas Polres Probolinggo masih melakukan pendataan. Polisi juga masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Sigit Raharjo membenarkan, kecelakaan beruntun tersebut melibatkan tiga kendaraan. Yakni bus pariwisata, truk dan truk tangki yang memuat pupuk cair.
Kecelakaan beruntun melibatkan 3 kendaraan besar. Sementara korban jiwa ada 2 orang, dan korban luka-luka 8 orang. Anggota masih sibuk melakukan upaya pertolongan terhadap korban, dan mengevakuasi kendaraan agar tidak membuat macet arus lalu lintas,” jelas Sigit.
Akibat kecelakaan, Jalur Pantura Paiton arah Situbondo sempat mengalami kemacetan. Namun saat ini arus lalin sudah mulai lancar kembali, katanya.
Sebelumnya Selasa 5/5 sekitar pukul 00.25 WIB empat remaja asal Probolinggo mengalami kecelakaan setelah motor yang dikendarai menabrak truk yang sedang melintas. Dua remaja tewas di lokasi kejadian dan dua lainnya luka berat. Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Bromo, Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.
Korban tewas adalah Chandra Dwi Ramadhani (20) dan Wahyu Syahroni (19). Sementara korban luka berat adalah Saifullah (19) dan Wiwit (19). Keempatnya warga Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo. Keempatnya langsung dilarikan ke IGD RSUD Dr Mochamad Saleh.
Kecelakaan ini bermula saat 4 korban mengendarai motor matic tanpa plat nomor dan tanpa lampu, melaju kencang dari arah selatan ke utara, tepat di sekitar TKP Jalan Raya Bromo, Desa Sepuh Gembol, muncul truk. Diduga sama-sama ngebut itulah kecelakaan tak terhindarkan.
“Korban berboncengan 4 naik motor matic ngebut langsung tabrak truk dari arah berlawanan, 2 meninggal dunia di lokasi kejadian, 2 kritis di rawat di rumah sakit,” ujar Abdul Salam, saksi mata kepada detikcom.
Abdul mengaku motor yang dikendarai oleh 4 remaja itu tak memiliki lampu dan ngebut serta ugal-ugalan. Tabrakan tak terhindarkan karena kedua kendaraan saat itu sama-sama berkecepatan tinggi. “Dua korban mengalami luka parah pada bagian dada dan kepala. Tadi juga tangan salah satu korban terputus,” tuturnya.
Pengakuan Wijaya (25) sopir truk, motor yang dikendarai korban tidak menyalakan lampu. Saat hendak tertabtak, Wijaya mengaku melihat motor dalam posisi oleng. Lantaran terlalu dekat tabrakan tidak bisa dihindari.
“Truk saya sudah jalur benar, motor yang dinaiki 4 korban, ngebut dari arah Selatan menuju ke Utara. Saat di lokasi kejadian motor korban oleng ke kanan, posisi terlalu dekat akhirnya motor menabrak truk yang saya kendarai, motor korban tidak ada lampunya,” tandasnya.
Saat itu pula Polisi dari unit Laka Lantas Polres Probolinggo Kota, langsung melakukan olah TKP. Selain itu polisi juga mengamankan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan. Guna mengetahui kebenaran siapa yang salah dalam peristiwa kecelakaan tersebut polisi meminta keterangan sejumlah saksi mata.(Wap)

Tags: